Bank Asing Khawatir Kenaikan NPL

foto : istimewa

Pasardana.id - PricewaterhouseCoopers (PwC) Indonesia dalam risetnya menyebutkan, sebanyak 50% responden dari bank asing memperkirakan non performing loan/NPL (kredit bermasalah) gross akan dialami sebesar 2,9% pada 2017.

Karena, mereka merupakan bank bermodalkan kelas menengah.

“Pergerakan NPL tidak berubah dibanding tahun lalu," kata David Wake, Financial Services Industry Leader PwC Indonesia di Jakarta, kemarin.

Dari riset ini juga terungkap, laba akan diperoleh stagnan bahkan turun, diperkirakan sepertiga responden. Adapun pertumbuhan kredit sebesar 15% hanya diyakini 19% responden.

Walaupun demikian, sebanyak 28% responden dari bank asing optimistis NPL akan turun pada 2017.

Riset tersebut juga mengungkapkan, bank asing sedang menghadapi sumber daya manusia (SDM) kurang, keterbatasan akses kepada pemerintah, dan keterbatasan dalam penanganan krisis. Bank ini juga khawatir tidak dapat memperoleh pasarnya dan tidak dapat beroperasi akibat keterbatasan biaya.

“Jika bank asing mengalami keterbatasan pendanaan, maka akan memicu kenaikan biaya dana untuk mengamankan likuiditas, dan pada akhirnya mengerek naik bunga kredit," ujarnya.

Meskipun demikian, David menyebutkan bahwa berbagai kondisi ini, dapat diatasi bank asing dengan peningkatan bisnis anorganik. Selain itu, implementasi teknologi informasi (TI).