BPS : Inflasi Februari 0,23 Persen, Tarif Listrik dan Bahan Bakar Penyumbang Terbesar

Pasardana.id - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, pada Februari 2017 terjadi inflasi sebesar 0,23 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 128,24.
Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto menjelaskan, inflasi Februari disumbang paling besar oleh kenaikan dari tarif listrik, perumahan, gas, dan bahan bakar yang naik sebesar 0,75% dengan andil pada inflasi 0,17%.
Sementara kontributor lainnya yakni sandang yang inflasinya 0,52% dengan andil 0,03%. Dimana kenaikan kebutuhan sandang ini dipicu kenaikan harga pada perhiasan, khususnya perhiasan emas.
Selanjutnya, ada kenaikan harga kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,39% dengan andil inflasi 0,7%.
"Penyebab utamanya kenaikan rokok kretek dan rokok kretek filter yang andilnya 0,01%. Kemudian kelompok perumahan, listrik, dan gas. Tapi efek paling besar dari penyesuaian subsidi listrik dengan daya 900 VA yang andil inflasinya 0,11%," jelas Kecuk di kantor BPS, Jakarta, Rabu (01/3/2017).
Ditambahkan, dari 82 kota IHK, 62 kota mengalami inflasi dan 20 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 1,16 persen dengan IHK sebesar 128,49 dan terendah terjadi di Ternate sebesar 0,03 persen dengan IHK sebesar 131,13.
Sedangkan, deflasi tertinggi terjadi di Jambi sebesar 1,40 persen dengan IHK sebesar 125,74 dan terendah terjadi di Bungo sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 125,34.