PPRO Incar Aset Rp17 Triliun dalam Lima Tahun Mendatang

foto : istimewa

Pasardana.id - Pada akhir 2016, PT PP Property Tbk (PPRO) mencatatkan aset Rp8,8 triliun dan akan  menjadi sekitar Rp17 triliun pada tiga hingga lima tahun kedepan. Untuk itu, anak usaha PT PP Tbk (PPTP) gencar melakukan aksi korporasi.

Dalam waktu dekat ini, PPRO akan mengalang dana hingga Rp1,5 triliun melalui penambahan modal melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau Rights Issue.

“Saat ini Perseroan masih dalam tahap Registrasi I ke OJK dan menunggu Pernyataan Efektif dari OJK,†terang Direktur Utama PPRO, Taufik Hidayat dalam siaran pers, Selasa (28/2/2017).

Ia menjelaskan, dengan tambahan dana tersebut, Perseroan akan menggunakan 70% atau Rp1 triliun untuk investasi, 20% untuk tambahan modal kerja dan 10% untuk pembayaran hutang.

Investasi yang dilakukan utamanya untuk menambah landbank sekitar 10 ha sampai 20 ha, yang pengembangannya dimulai tahun ini, serta sejumlah lahan yang diperlukan untuk pengembangan jangka menengah dan panjang Perseroan.

Disamping itu, dana tersebut akan digunakan untuk meningkatkan pendapatan berulang (recurring income) berupa penambahan hotel di Surabaya, Lombok dan Labuan Bajo.

“Penambahan landbank dan hotel tersebut adalah upaya kami agar aset perseroan terus meningkat untuk mendukung pertumbuhan perseroan yang berkelanjutan,†kata dia.

Pertumbuhan aset tersebut, lanjut Taufik, juga disumbang oleh lanjutan proyek-proyek kawasan residensialnya seperti Grand Kamala Lagoon di Kalimalang, Amartha View di Semarang, Grand Sungkono Lagoon dan Grand Dharmahusada Lagoon di Surabaya serta Gunung Putri Square di Bogor. Selain itu, juga dikontribusi oleh proyek-proyek barunya seperti Alton di Semarang dan Evencio di Depok.

Disamping proyek residensial, bisnis komersialnya juga memberikan kontribusi, seperti hotel Park Jakarta, hotel Prime Park Bandung, Swissbel hotel Balikpapan serta Mal Kaza City di Surabaya.

Tahun 2017 ini, Perseroan menargetkan pemasaran tumbuh 20% atau sekitar Rp2.99 Triliun. Demikian pula laba bersih juga ditargetkan tumbuh 20% atau sekitar Rp 438 Miliar.

Taufik menambahkan, target pertumbuhan ini lebih konservatif dari induknya, PTPP yang tahun ini menargetkan tumbuh sekitar 40%.

Untuk mencapai target kinerja tahun ini, PPRO mengandalkan pada produk-produk baru di berbagai lahannya yang sudah ada saat ini serta dari beberapa lahan barunya di Malang, Bandung, Cikarang dan Surabaya.

Namun ia yakin, jika melihat kondisi ekonomi nasional yang lebih prospektif dari ekonomi global, pasar properti kelas menengah lebih menjanjikan. Oleh karenanya, Perseroan masih konsisten untuk lebih menyasar pasar kelas menengah sebagaimana dua kawasan barunya yang diluncurkan tahun lalu yaitu Evencio di Depok dan Alton di Tembalang, Semarang.