Saham Gadai Pun Bakal Dipinjamkan Untuk Transaksi
Pasardana.id - PT Pendanaan Efek Indonesia (PEI) akan segera beroperasi pada bulan April 2017. Pada tahap awal, PEI hanya melakukan pembiayaan hingga Rp100 miliar kepada anggota bursa (AB) dengan MKBD (Modal Kerja Bersih Disesuaikan) diatas Rp250 miliar. Namun, pada tahap berikutnya transaksi peminjaman efek saham pun akan dilayani.
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Tito Sulistio mengatakan, AB akan menjaminkan saham untuk mendapatkan pembiayaan transaksi marjin oleh nasabahnya. Kemudian saham yang digadaikan tersebut dimungkinkan untuk terus dipinjamkan kepada nasabah lain.
"Setelah pembiayaan marjin, akan ada peminjaman saham. Kan orang (AB) menjaminkan saham ke PEI maka dari pada nganggur (saham gadai) maka dipinjamkan lagi," terang Tito di Jakarta, Selasa (14/2/2017).
Ia menjelaskan, saham yang dipinjamkan tersebut akan dapat ditransaksikan oleh investor yang bersangkutan. Untuk diketahui, transaksi model tersebut telah diterapkan di pasar modal India.
"Nantinya saham yang dipinjam untuk kembali dijual. Misalnya, saat seorang investor tidak punya saham A dan yakin akan turun maka dipinjamkan dulu, lalu dijual setelah capai harga yang diharapkan," terang dia.
Untuk itu, lanjut dia, BEI akan mengeluarkan saham-saham yang dapat dipinjam untuk ditransaksi setiap bulannya. Dengan kedua kegiatan PEI tersebut, dia berharap nilai transaksi akan meningkat.
"Faktanya, di pasar modal manapun di dunia yang ada securities financing nilai transaksinya naik sampai 20%," kata Tito.
Sementara pada sisi ketersedian efek, PEI juga akan memberi pinjaman kepada AB untuk kegiatan penjaminan emisi Initial Public Offering (IPO).
"Pembiayaan IPO jadi tahap ketiga," pungkas Tito.

