ANALIS MARKET (22/12/2017) : Rupiah Berpotensi Melemah Menuju Kisaran Antara Rp.13.560 - Rp.13.570 per USD

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset harian Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, kemungkinan indeks di bursa Asia hari ini akan naik terindikasi dari indeks futurese-nya yang 'hijau' ditambah dengan sentimen harga minyak mentah yang dibuka naik pagi ini.

Sementara tiga mata uang kuat Asia kompak melemah terhadap USDolar, yang bisa menjadi sentimen pelemahan rupiah.

"Rupiah berpotensi melemah menuju kisaran antara Rp.13.560 - Rp.13.570 per USD, tetapi ada potensi menguat menuju Rp.13.540 per USD dibantu harga minyak mentah yang naik pagi ini," terang Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom Samuel Aset Manajemen dalam laporan risetnya yang dilansir dari laman resmi SAM, Jumat (22/12/2017).

Lebih lanjut, riset SAM juga menyebutkan beberapa factor yang layak dicermati pelaku pasar diperdagangan hari ini, antara lain; Fitch naikkan peringkat utang luar negeri Indonesia dari BBB- menjadi BBB.

Ada 5 pertimbangan positif dan dua catatan terhadap perekonomian Indonesia terkait pendapatan per kapita dan penerimaan negara yang masih rendah dibandingkan peers-nya.

"Kenaikan ini akan membuat risiko berinvestasi di Indonesia menurun yang berdampak pada turunnya biaya bunga/imbal hasil obligasi di Indonesia," jelas Lana.

Sementara itu, dari factor eksternal, pertumbuhan ekonomi AS tercatat 3,2% yoy, direvisi turun dari sebelumnya 3,3% yoy.

Revisi ini karena penurunan dari personal consumption dan net trade, sedangkan government spending naik tajam.

Ekonomi AS diperkirakan masih akan menguat, efek dari pemangkasan pajak terutama didorong oleh sentiment keyakinan berusaha/investasi dari pelaku usaha.