Singapura Tertarik Investasi di Mandalika dan Danau Toba
Pasardana.id - Pengembangan Pariwisata Indonesia (PPI) menyatakan, Mandalika dan Danau Toba telah dijadikan sebagai tujuan utama wisata oleh pemerintah. Langkah ini menarik keinginan dua investor Singapura untuk menanamkan modalnya.
"Investor ini berminat menggarap sektor perhotelan dan taman wisata atau theme park," kata The Indonesian Investment Promotion Center (IIPC) Singapura Ricky Kusmayadi di Jakarta, kemarin.
Mandalika akan ditawarkan PPI dengan konsep Integrated Tourism Complex dengan kerjasama investasi seperti Meeting, Incentive, Convention, and Events (MICE), showbiz, lapangan golf, rumah sakit, residen, dan apartemen infrastruktur dasar.
Kawasan ini akan mempunyai lahan seluas 1.175 hektar (ha). Investor akan diberikan insentif pajak dan nonpajak dalam pengembangan Mandalika dan Danau Toba," ujar Edwin Darma Setiawan, Direktur PPI (Persero).
Adapun Singapura berinvestasi sebesar US$7,1 miliar di Indonesia sampai kuartal III 2016.
Presiden Direktur Badan Otorita Wisata Danau Toba Arie Prasetyo, menambahkan, waktu penerbangan Singapura ke Silangit (Danau Toba) hanya kurang dari 1,5 jam.
Hal ini membuat wisatawan mancanegara (wisman) dapat menikmati Danau Toba secara langsung.
"Saya harap Danau Toba menarik bagi wisatawan transit dan asal Singapura," ujarnya.
Sementara itu, sebanyak 15 juta kunjungan wisman asal Singapura ke Indonesia. Dari angka ini ditargetkan berkunjung ke Danau Toba sebesar 10 persen.
Sebelumnya, Indonesia dan Singapura telah menandatangani kerjasama Pariwisata pada November 2016. Kerjasama ini diteken oleh Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya dan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura yang mewakili Singapore Tourism Board (STB), S. Iswaran.
Hal tersebut disaksikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong. Kerjasama ini meliputi pemasaran bersama, wisata kapal pesiar dan penyediaan sarana Meeting, Incentive, Convention, Exhibition (MICE).
Begitupula pembangunan destinasi wisata dan pelabuhan; pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan, seminar, dan loka karya; penelitian dan pengembangan industri wisata; investasi pariwisata; dan pertukaran informasi.

