Penerbitan SBN Capai 97,56%
Pasardana.id - Pemerintah telah menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp355,9 triliun mulai Januari 2016-29 Agustus 2016. Angka ini 97,56% dari target neto dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016 sebesar Rp364,8 triliun.
Penerbitan SBN secara gross sampai 29 Agustus 2016 sebesar Rp533,8 triliun atau 84% dari total Rp628,4 triliun. Angka ini dihitung apabila defisit anggaran naik sebesar 2,5% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), maka terjadi peningkatan sebesar Rp17 triliun.
Salah satu SBN yang diterbitkan pemerintah saat ini adalah Sukuk Tabungan Seri ST-001. Sukuk ini terjual sebesar Rp2,585 triliun bagi 11.238 investor dengan rata-rata pembelian sebesar Rp2,28 juta.
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Ini melebihi target indikatif Rp2 triliun," kata Dirjen Pembiayaan dan Pengelolaan Resiko (DJPPR) Kemenkeu Robert Pakpahan di Jakarta, kemarin.
Sebanyak 18% investor membeli Sukuk Tabungan Seri ST-001 senilai Rp52 juta-Rp100 juta. Kemudian, 27% investor membeli sukuk ini senilai Rp110 juta-Rp500 juta dan 8% membeli sukuk ini senilai Rp500 juta.
Sukuk ini telah tersebar di 32 provinsi. Dari hal ini sebanyak 59% investor berada di DKI Jakarta dan sisanya di Indonesia Bagian Barat dan Indonesia Bagian Tengah sebesar 6% serta Indonesia Bagian Timur sebesar 3%.
Dari sisi latarbelakang pekerjaan investor terlihat 36% adalah pegawai swasta dan profesional. Kemudian, wiraswasta sebesar 24%, pegawai pemerintahan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN)/Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebesar 15%.
Selanjutnya, ibu rumah tangga sebesar 11% dan pegawai negeri sipil (PNS)/TNI-Polri sebesar 7% dan lainnya sebesar 7%.
Dari sisi usia ditemukan yaitu 49% dimiliki individu dengan umur 55 tahun ke atas. Kemudian 36% umur 41-55 tahun, 13% umur 25-40 tahun. dan 2% umur di bawah 25 tahun.

