Cegah Pelebaran Defisit, Kemenkeu Bakal Rangkul Lembaga Lain
Pasardana.id ââÅ¡¬“ Pemerintah tetap optimis bahwa defisit anggaran pada 2016 tidak akan mencapai 3 persen.
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Kami akan pastikan di bawah 3 persen," jelas Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Suahasil Nazara di Ruang Rapat Badan Anggaran DPR RI Jakarta, Senin (5/9/2016).
Dijelaskan, untuk mencegah pelebaran defisit anggaran, Kementerian Keuangan pun menggandeng beberapa lembaga negara lainnya. Hal ini dilakukan untuk mengawasi pengurangan penerimaan pada sektor penerimaan negara bukan pajak.
"Jadi ada tim yang evaluasi tarif. Dalam pelaksanaan PNBP kan macam-macam terlibat, ada KPK, BPK, BPKP lakukan audit, Kementriannya sendiri juga lakukan pengawasan. Jadi memang ada sistem yang jalan untuk menggiring supaya PNBP sejalan dengan pelayanan," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan, defisit anggaran akan membengkak hingga melampaui target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2016. Untuk menambal defisit, pemerintah berencana menambah pinjaman.
Menurut Sri, penerimaan negara tahun ini kemungkinan tidak akan mencapai target. Penyebabnya adalah kekurangan realisasi penerimaan pajak dari target yang ditetapkan mencapai Rp 219 triliun. Padahal, penerimaan itu sudah memperhitungkan target tambahan penerimaan dari kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty) sebesar Rp 165 triliun.
Meski sudah mengencangkan ikat pinggang, Sri memperkirakan defisit anggaran bakal tetap membengkak menjadi 2,5 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) atau sekitar Rp 313,7 triliun. Jumlahnya lebih tinggi dibandingkan target defisit dalam APBNP 2016 sebesar 2,35 persen terhadap PDB atau Rp 296,7 triliun.
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Artinya, ada kebutuhan tambahan pembiayaan defisit sebesar Rp 17 triliun,ââÅ¡¬ tandas Sri.

