Penurunan Suku Bunga Kredit Belum Sebesar Suku Bunga Deposito
Pasardana.id - Bank Indonesia (BI) menyebutkan penurunan suku bunga kredit lebih lambat dibandingkan deposito. Hal itu dilihat dari bunga deposito sudah turun sebesar 100 basis poin (bps), tapi bunga kredit baru turun 52 bps.
Padahal, BI 7 Days Repo Rate terus turun menjadi 5,25% pada Agustus 2016. Bahkan, ini kembali diturunkan menjadi 5% mulai 23 September 2016.
"Dari kebijakan moneter yang diambil BI sudah ada penurunan 100 basis poin dan Giro Wajib Minimum (GWM )150 basis poin," kata Gubernur BI Agus Martowardojo di Jakarta, kemarin.
Dijelaskan, suku bunga kredit yang belum sebesar suku bunga deposito sebagai salah satu penyebab permintaan kredit masih rendah pada mata uang rupiah dan valuta asing (valas).
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan kredit hanya sebesar 7,74% pada Juli 2016. Jika dibandingkan Juni turun dari 8,89%.
"Permintaan dan pengaruh lemahnya ekonomi dunia, dan kegiatan usaha Indonesia membuat permintaan akan kredit relatif lemah," ujar Agus.
Walhasil, banyak orang menahan permintaan kredit sampai kondisi ekonomi belum pulih. Walaupun inflasi dalam negeri bergerak stabil.
Rohan Rafas, Corporate Secertary PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menanggapi pertumbuhan kredit belum besar pada tahun ini, meskipun dana repatriasi telah masuk perbankan. Karena, hal ini membutuhkan waktu sampai tahun depan.
"Pertumbuhan kredit memang akan sulit untuk tumbuh tinggi hingga akhir tahun 2016," ucapnya.
Meskipun demikian, diakuinya, Bank Mandiri bisa melampaui target pertumbuhan kredit sebesar 11%. Namun, angka ini hanya naik kecil diperkirakan hanya 11,5%-12%.
"Bank Mandiri meningkatkan pertumbuhan kredit dengan menurunkan suku bunga kredit menjadi single digit," jelasnya.

