Target Pertumbuhan Kredit Bervariasi
Pasardana.id - Bank Indonesia (BI) merevisi perkiraan pertumbuhan kredit sebesar 7%-9% sampai akhir 2016. Sebelumnya, angka ini diperkirakan mencapai 10% ke atas.
"Pertumbuhan kredit masih cenderung rendah, bahkan secara year to date, pertumbuhan kredit masih di bawah 3%," kata Gubernur BI Agus DW Martowardojo, di Jakarta belum lama ini.
Konsumsi swasta dinilai sebagai pendorong pemulihan pertumbuhan kredit. Kejadian ini juga diharapkan memicu investasi oleh swasta.
Salah satu pendorong pertumbuhan kredit dilakukan dengan relaksasi loan to value (LTV) berupa penurunan suku bunga down payment/DP (uang muka) kredit properti menjadi 15% dari 20%. Langkah serupa juga akan dilakukan dengan DP kredit kendaraan bermotor dengan prosentase masih dalam kajian.
Pada kesempatan terpisah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis pertumbuhan kredit dipatok sebesar 11%-12% sampai akhir 2016. Angka ini sudah dikaji ulang dari target awal tahun sebesar 14%.
"Dengan target dana repatriasi Rp500 triliun, itu bisa bantu bank buat kejar pembiayaan dengan beri kredit Rp 500 triliun," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman Darmansyah Hadad.
Dana repatriasi akan meningkatkan likuiditas perbankan. Kemudian, ini akan membuat perbankan mengucurkan kredit.

