Inflasi Periode Ramadhan dan Lebaran 2016 Diperkirakan Lebih Rendah
Pasardana.id - Inflasi pada periode Ramadhan dan Lebaran 2016 diperkirakan akan lebih rendah dari periode yang sama tahun-tahun sebelumnya, berkat koordinasi antara pemerintah dan BI untuk mengendalikan tekanan inflasi.
"Inflasi selama Ramadhan dan Lebaran tahun ini dapat lebih rendah dari inflasi pada periode yang sama tahun-tahun sebelumnya," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara di Jakarta, kemarin.
Dijelaskan, inflasi pada bulan Mei tetap terkendali dan diperkirakan akan berada pada kisaran sasaran inflasi 2016, yaitu Inflasi pada Mei 2016 tercatat sebesar 0,24% (mtm) atau 3,33% (yoy), relatif lebih rendah dibandingkan rata-rata inflasi menjelang bulan Ramadhan dalam lima tahun terakhir," jelasnya.
Ditambahkan, inflasi terutama bersumber dari komponen bahan makanan bergejolak (volatile foods) dan komponen barang yang diatur pemerintah (administered prices).
Inflasi komponen volatile foods terutama bersumber dari peningkatan harga beberapa komoditas pangan, akibat meningkatnya permintaan menjelang bulan Ramadhan. Sementara itu, inflasi administered prices terutama didorong oleh kenaikan tarif angkutan udara.
Di sisi lain, lanjut Tirta, inflasi inti terkendali dan tercatat sebesar 0,23% (mtm) atau 3,41% (yoy), sejalan dengan terjaganya ekspektasi inflasi dan masih terbatasnya permintaan domestik.
Menghadapi bulan Ramadhan dan Lebaran, berbagai kebijakan yang dilakukan Pemerintah serta koordinasi yang kuat antara Bank Indonesia dan Pemerintah diperkirakan dapat mengendalikan tekanan inflasi, sehingga inflasi selama Ramadhan dan Lebaran tahun ini dapat lebih rendah dari inflasi pada periode yang sama tahun-tahun sebelumnya.
"Dengan perkembangan tersebut, inflasi pada akhir 2016 diperkirakan akan berada di sekitar titik tengah kisaran sasaran inflasi 2016," jelasnya lagi.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjamin upaya pemerintah untuk menstabilkan harga komoditas pokok menjelang Lebaran akan membuahkan hasil.
Menurutnya, beberapa harga bahan pangan mulai mengalami penurunan di beberapa daerah, seperti cabai rawit merah, cabai keriting, cabai merah besar, bawang putih, minyak goreng dan beras.
Meskipun, komoditas lain seperti daging sapi, daging ayam, telur ayam masih belum sepenuhnya stabil.

