Penjualan Rumah AS dan Lelang SUN Akan Mempengaruhi Perdagangan Obligasi Hari Ini
Pasardana.id - Perdagangan sekunder obligasi pada hari ini, Senin (23/5/2016) diperkirakan masih lesu. Sentimen rencana kenaikan bunga the Fed (Fed rate) masih menekan rupiah sehingga investor masih enggan memburu surat utang negara berdenominasi rupiah.
"Akan terjadi penurunan harga obligasi didorong oleh masih lemahnya rupiah, meskipun pagi ini dibuka menguat tipis di 13.603. Rupiah masih akan melemah seiring dengan masih kuatnya dollar AS. Pelemahan harga obligasi hari ini juga di tambah dengan melemahnya harga minyak akibat dari pernyataan Iran yang belum akan menahan ekspor minyaknya di level saat ini," jelas Maximilianus Nicodemus, Kepala Riset Pendapatan Tetap PT Indomitra Securities, Senin (23/5/2016).
Berita Obligasi global yang mendominasi pasar pada hari ini antara lain:
·US Existing Home Sales naik dari sebelumnya 5.36m menjadi 5.45m. (Bloomberg)
·US Existing Home Sales MoM turun dari sebelumnya 5.7% menjadi 1.7%. (Bloomberg)
·Japan Trade Balance naik dari sebelumnya ¥754.2b menjadi ¥823.5b. (Bloomberg)
·Japan Exports YoY turun dari sebelumnya -6.8 menjadi -10.1. (Bloomberg)
·Japan Imports YoY turun dari sebelumnya -14.9 menjadi -23.3. (Bloomberg)
Sementara berita Obligasi domestik yang akan mempengaruhi pergerakan harga SUN antara lain:
·Pemerintah sedang mempersiapkan rencana penerbitan surat utang dengan mata uang yen alias Samurai Bonds pada bulan Juni 2016.
·Total mandate pemeringkatan yang di terima oleh Pefindo baik yang sudah tercatat di Bursa maupun yang belum mencapai Rp 62,73t.
·Pemerintah akan melakukan lelang Surat Utang Negara pada hari Selasa, 24 Mei 2016 dengan target indikatif sebesar Rp 12 T, dengan target maksimal Rp 18 T. Dengan seri yang di perdagangkan sebagai berikut ; SPN12170203, Fr 56, Fr73, dan Fr 72.
Pagi ini minyak dibuka menguat di 48.46 yang justru akan menahan pelemahan lebih lanjut bagi pasar obligasi. Secara teknikal analisa, pasar obligasi masih akan mengalami penurunan di semua benchmark.
"Oleh sebab itu kami masih merekomendasikan hold. Pasar obligasi dalam negeri masih akan mengalami tekanan, oleh sebab itu menunggu adalah strategi terbaik," urainya.
Imbal hasil obligasi Zona Amerika pada perdagangan akhir pekan lalu ditutup bervariasi. Kenaikkan imbal hasil terbesar ada di Chili dan penurunan imbal hasil terbesar ada di Brazil. Imbal hasil UST di tutup turun di 1.83. Dollar index ditutup turun di bandingkan hari sebelumnya menjadi 95.20. Untuk imbal hasil Wilayah Zona Eropa di tutup turun.
Wilayah Asia Pasifik di tutup bervariasi, meskipun di dominasi oleh kenaikkan imbal hasil. Imbal hasil Obligasi 10y di tutup naik di 7.92 di bandingkan hari sebelumnya 7.86 . Minyak Texas di tutup turun kemarin di harga 47.75 dibandingkan hari sebelumnya 48.16 . Rupiah di tutup melemah kembali di harga 13.608 dibandingkan hari sebelumnya 13.545.

