Gubernur BI : Faktor Eksternal Dominan Mempengaruhi Kebijakan

Pasardana.id - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menilai, Indonesia masih mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup baik, meski melambat.
"Tahun 2015 lalu, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat berada di level 4,8% sementara tahun 2016 diperkirakan dalam rentang 5,2%-5,6%," tutur Agus, Ahad lalu, di Jakarta.
Adapun pertumbuhan ekonomi global masih berjalan tidak sesuai harapan. Bahkan, lebih lambat dari perkiraan semula.
"Itulah yang membuat International Monetary Fund (IMF) memangkas proyek pertumbuhan ekonominya untuk tahun 2016 menjadi 3,2% dari 3,4%. Sementara untuk tahun 2017 dipangkas menjadi 3,5% dari 3,6%," jelasnya.
Agus mengakui, faktor-faktor eksternal tersebut yang menyebabkan BI terus memantau perkembangan utang luar negeri dan kebijakan kewajiban hedging valuta asing.
Lebih lanjut Agus menjelaskan, setidaknya ada empat hal yang membuat pemangkasan proyeksi dilakukan:
Pertama, divergensi atau perbedaan kebijakan moneter yang semakin tajam. Perbedaan moneter yang dimaksud adalah yang dilakukan oleh Amerika Serikat, Eropa, Jepang dan China.
Hal itu menimbulkan ketidakpastian atas kondisi ekonomi global. Sementara AS akan mengetatkan moneter, Jepang, Eropa dan China masih mengantisipasi pelonggaran moneter.
Kedua, menurunnya harga komoditas. Ketiga, melambatnya pertumbuhan yang bersifat struktural.
"Dan yang keempat, tingginya utang luar negeri swasta di negara berkembang," tandasnya.