Akibat Pendapatan Turun, Laba United Tractors per Maret Merosot 55%

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Bisnis pertambangan batubara yang masih lesu berdampak negatif terhadap kinerja keuangan PT United Tractors Tbk (UNTR) pada triwulan I 2016. Penurunan kinerja UNTR terkait merosotnya penjualan alat berat ke sektor pertambangan selama Januari-Maret 2016.

Permintaan alat berat sektor pertambangan terus turun. Di sisi lain, bisnis batubara UNTR juga belum pulih sehingga turut berimbas terhadap pendapatan perseroan per Maret 2016. Manajemen perseroan tampaknya masih sulit membenahi kinerjanya.

Dari laporan keuangan per Maret 2016 yang diumumkan, Rabu (27/4) terungkap, laba UNTR mencapai Rp730,51 miliar pada Januari-Maret 2016, merosot sebesar 55,15% dibandingkan pencapaian laba pada periode sama 2015 yang mencapai Rp1,63 triliun.

Menurut manajemen, kemerosotan laba UNTR tersebut antara lain disebabkan oleh pendapatan UNTR yang turun 15,5% menjadi Rp10,69 triliun dari Rp12,65 triliun per Maret 2015. Meski beban pokok berhasil ditekakan hingga turun 12,5% menjadi Rp8,81 triliun, laba kotor UNTR tetap anjlok 26,85% jadi Rp1,88 triliun dari Rp2,57 triliun.

Sementara laba sebelum pajak emiten alat berat beraset Rp61,88 triliun per Maret 2016 itu juga terpangkas taham hingga 56,4% menjadi Rp950,25 miliar dari Rp2,18 triliun.

Secara umum, kinerja keuangan UNTR mengalami penurunan cukup signifikan pada Januari-Maret 2016. Kondisi ini mungkinan akan membaik pada triwulan kedua nanti.

Pada perdagangan di BEI, Kamis (28/4), harga saham UNTR tercatat Rp14.825 per unit, naik Rp200 dibanding penutupan, Rabu (27/4) sebesar Rp14.625 per unit.

Penurunan kinerja keuangan UNTR pada triwulan I 2016 belum berdampak terhadap harga sahamnya. Ini terbukti dari tingginya minat beli investor terhadap saham emiten alat berat itu. Jumlah volume saham UNTR yang berhasil diperjualbelikan investor hingga pukul 10.44 WIB Kamis ini mencapai 26.000 lot dengan nilai transaksi Rp38,737 miliar.