Ekonomi Membaik, Penjualan 2016 Salim Ivomas Diprediksi Rp14,66 Triliun

Pasardana.id - Tim analis First Asia Capital, Jakarta memperkirakan penjualan PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) pada 2016, mencapai Rp14,66 triliun, naik 6% dibanding Rp13,84 triliun pada 2015.
Adapun laba emiten perkebunan kelapa sawit tersebut diperkirakan Rp513,19 miliar, lebih tinggi 52% dari realisasi laba Rp264,5 miliar pada tahun 2015.
Perkiraan tersebut, menurut analis First Asia Capital didukung oleh membaiknya perekonomian domestik seiring penurunan suku bunga BI rate ke level 7,0%, penguatan nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat hingga dibawah Rp13.400 per US$, serta pengerakan harga komoditas crude palm oil (CPO) yang cenderung menguat saat ini.
"Kami perkirakan, kinerja keuangan SIMP pada tahun ini berpeluang tumbuh positif setelah mengalami tekanan pada tahun 2015," tulis tim analis First Asia Capital dalam laporan riset yang dipublikasikan di Jakarta, Kamis, (10/3).
Tahun lalu, papar analis First Asia Capital, penjualan SIMP turun 7,5% menjadi Rp13,84 triliun akibat merosotnya harga jual komoditas dan pelamahan nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat.
Produksi buah sawit inti perseroan tahun lalu meningkat 5% mencapai Rp3,41 juta ton dan produksi CPO naik 5% menjadi Rp1,1 juta ton. Volume penjualan CPO tahun lalu naik 3% menjadi 882 ribu ton, dari 957 ribu ton pada 2015.
Tim analis First Asia Capital merekomendasikan 'beli' saham Salim Ivomas Pratama (SIMP) dengan target harga Rp616 per unit. Target tersebut, 47,72% di atas harga penutupan LSIP di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (10/3) sebesar Rp417 per unit.
Sepanjang perdagangan di Bursa Efek Indonesia tahun 2015, saham SIMP turun 53,42%, dari Rp700 per unit pada 2 Januari 2015 jadi Rp326 per unit pada 30 Desember 2015.