Per September 2015, Rugi Eterindo Wahanatama Melonjak 709%

Pasardana.id - Berbagai terobosan yang dilakukan oleh manajemen PT Eterindo Wahanatama Tbk (ETWA) belum membuahkan hasil positif. Peningkaan beban operasi dan beban lain-lain justru menjadi 'momok' terhadap penurunan kinerja keuangan perseroan per September 2015.
Manajemen tidak mampu menjinakkan beban kurs yang melambung tinggi. Di sisi lain, kemerosotan penjualan juga ikut mengganjal perbaikan kinerja ETWA tahun lalu.
Dari laporan keuangan per September 2015 yang diumumkan, Selasa (9/2) tercatat, ETWA masih menderita kerugian sebesar Rp132,3 miliar pada Januari-September 2015. Nilai kerugian ini melonjak 709% dibanding Rp16,34 miliar pada periode sama 2014.
Kerugian ETWA tersebut, antara lain disebabkan oleh peningkatan beban lain-lain sebesar 350,83% menjadi Rp130,09 miliar, dari Rp28,85 miliar per September 2014. Kerugian kurs ETWA mencapai Rp83,9 miliar, dari sebelumnya laba kurs Rp15 miliar.
Peningkatan beban lain-lain tersebut menyebabkan emiten kimia beraset Rp1,378 triliun per September 2015 itu menderita rugi sebelum pajak sebesar Rp165,16 miliar, membengkak hingga 1.293% dari hanya sebesar Rp11,84 miliar per September 2014.
Pada saat yang sama, penjualan ETWA juga anjlok 71,16% menjadi Rp248,13 miliarper September 2015, dari Rp860,59 miliar per September 2014. Kontributor terbesar pendapatan ETWA dari penjualan biodisel Rp146 miliar dan bahan kimia Rp95 miliar.
Harga saham ETWA pada perdagangan sesi I di BEI, Selasa (9/2) tercatat Rp75 per unit, tidak berubah dibanding harga penutupan sehari sebelumnya.
Selama transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2015, saham ETWA turun sebesar 71,15%, dari Rp260 per unit pada 2 Januari 2015 menjadi Rp 75 per unit pada 30 Desember 2015.