Holding Bank BUMN Untuk Kuasai Pasar dan Efisieni
Pasardana.id - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menilai efisiensi bisa dicapai perbankan dengan menyatukannya. Langkah ini juga akan membuat penyebaran bank-bank secara merata.
"Bank-bank belum menyentuh daerah-daerah pelosok," kata Menteri BUMN Rini Soemarno di Jakarta, belum lama ini.
Penyatuan perbankan dilakukan kepada bank-bank BUMN dengan bentuk holding (induk usaha) BUMN jasa keuangan. Bank-bank itu adalah Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Tabungan Negara (BTN), dan Bank Mandiri.
Bank-bank BUMN diminta bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di semua pelosok Indonesia. Mereka juga meningkatkan kemampuan masyarakat.
Holding BUMN jasa keuangan juga diharapkan menghemat anggaran dari biaya operasional. Selama ini pembiayaan dibayarkan kepada perusahaan prinsipal asing.
Hal lain yang ingin dicapai adalah penguasaan pasar jasa keuangan dari asing. Saat ini, penguasaan pasar hanya sebesar 35%.
Holding BUMN jasa keuangan, ujar Rini, bisa mengalahkan perbankan Singapura. Pasalnya, BRI saja belum mempu mengalahkan bank Singapura, lantaran permodalan kurang.
"Holding ini untuk memperkuat modal," jelasnya.
Proses holding BUMN jasa keuangan disebutkan Kementerian BUMN masih berlangsung sampai sekarang. Hal yang dimaksud seperti service holding Automated Teller Machine (ATM), share service, dan information technology (IT).
Adapun holding BUMN jasa keuangan yang dilakukan Kementerian BUMN, nantinya akan dibantu PT Danareksa (Persero).

