Debitur Rp1 Triliun Tak Perlu di Dorong IPO
Pasardana.id - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) terus mendorong perusahaan-perusahaan untuk menggalang dana melalui Initial Public Offering (IPO). Salah satu caranya yakni dengan mendorong calon debitur perbankan dengan nilai portofolio kredit Rp1 triliun untuk melakukan IPO. Namun, beberapa kalangan meminta hal itu diserahkan kepada mekanisme pasar.
Seperti yang disampaikan Kepala Ekonom PT Bank Bukopin Tbk (BBKP), Sunarsip.
ââÅ¡¬Walau tak didorong ke pasar modal, sekarang mekanisme pasar sudah berjalan, dengan maraknya pengalangan dana melalui pasar modal,ââÅ¡¬ terang dia di Jakarta, Jumat (4/11/2016).
Ia menjelaskan, jika calon debitur kakap melihat bunga perbankan tinggi, maka akan mencari sumber dana di luar perbankan. Dan hal itu sudah terjadi, dengan adanya penurunan pertumbuhan kredit dibawah 10 persen.
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Pada saat yang sama pengalangan dana dilakukan melalui pasar modal,ââÅ¡¬ terang dia.
Untuk diketahui, pengalangan dana dipasar modal hingga akhir September 2016 tercatat sebesar Rp128 triliun (year to date). Sementara itu, pertumbuhan kredit perbankan hingga Agustus 2016 hanya 6,8% (year on year) dengan nilai Rp150 triliun (year to date).
Untuk itu, ia meminta OJK (Otoritas Jasa Keuangan) berlaku bijaksana, sebab otoritas tersebut menaungi industri perbankan dan pasar modal.
ââÅ¡¬Kalaupun tidak dihimbau (OJK), sekarang pun perusahaan mencari dana diatas Rp1 triliun sebagian sudah kepasar modal, tetapi mungkin IPO saham belum,ââÅ¡¬ terang dia.
Namun ia sepakat, jika niatan mendorong perusahaan untuk IPO, lebih kepada meningkatkan transparansi dan Good Corporate Governance (GCG) karena kewajiban. Namun harus diingat, perusahaan akan mempertimbangkan beberapa hal dalam mencari sumber dana.
ââÅ¡¬Sebab kalau masuk ke capital market, ongkos yang dikeluarkan seimbang dengan dana yang didapat secara netto, sebab bisa saja harga sahamnya dibawah harga pasar,ââÅ¡¬ jelas dia.
Sebelumnya, Direktur Utama BEI, Tito Sulistio telah melakukan pembicaraan awal dengan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Muliaman D Hadad.
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Secara prinsip Pak Muliaman telah setuju,ââÅ¡¬ ungkap Tito di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (3/11/2016) kemarin.
Dia menambahkan, dari pembicaraan awalnya dengan Muliaman, pihaknya berencana akan mengeluarkan surat himbauan kepada perbankan nasional agar mendorong debitur diatas Rp1 triliun sebaiknya dalam menggalang dana melalui proses initial public offering (IPO).
ââÅ¡¬Kan nggak salah, kalau mereka IPO sebab secara administrasi mereka sudah rapi dan legalnya juga sudah lengkap,ââÅ¡¬ ujar Tito.
Sementara potensi jumlah perusahaan yang dimaksud mencapai 100 perusahaan.
ââÅ¡¬Dari satu penelitian, ada lebih 100 perusahaan yang merupakan debitur dengan nilai lebih dari Rp1 triliun,ââÅ¡¬ terang dia.
Untuk diketahui, langkah diatas merupakan upaya BEI untuk mencapai target 35 emiten baru di tahun 2017. Sementara hingga saat ini, BEI baru mendapat 14 emiten dari target 20 emiten baru sepanjang tahun 2016.

