Wall Street Menguat Terdongkrak Positifnya Laporan Keuangan Perusahaan
Pasardana.id - Wall Street menguat pada Senin (24/10/2016) terdongkrak positifnya berbagai laporan keuangan perusahaan. Seperti dilansir Xinhua, indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, Amerika Serikat, naik 77,32 poin, atau sekitar 0,43 persen, menjadi 18.223,03. Indeks S&P 500 meningkat 10,17 poin, atau sekitar 0,47 persen, menjadi 2.151,33. Indeks komposit Nasdaq menguat 52,43 poin, atau sekitar 1,00 persen, menjadi 5.309,83.
Data terbaru dari Thomson Reuters menunjukkan bahwa keuntungan perusahaan-perusahaan yang tedaftar di S&P 500 menunjukkan peningkatan 1,1 persen year-on-year pada kuartal ketiga 2016, sedangkan pendapatan meningkat 2,5 persen.
Saham T-Mobile melesat naik 9,50 persen menjadi US$51,19 per lembar saham setelah mencatatkan laporan kuartalan yang lebih baik dari perkiraan. Perusahaan teknologi komunikasi tersebut mengumumkan pendapatan bersih US$366 juta, atau sekitar 0,42 sen per lembar saham, untuk kuartal ketiga 2016. Tahun lalu untuk kuartal yang sama, pendapatan bersih T-Mobile hanya mencapai US$138 juta, atau sekitar 15 sen per lembar saham.
Hilton Worldwide Holdings Inc menyebutkan perusahaan asal Tiongkok HNA akan melakukan pembelian 25 persen kepemilikan saham Hilton dari Blackstone. Transaksi tersebut diperkirakan akan melibatkan dana mencapai US$6,5 miliar, atau sekitar US$26,25 per lembar saham. Kepemilikan saham Blackstone di Hilton akan berkurang hingga hanya 21 persen.
Kabar tersebut menyebabkan saham Hilton naik 0,13 persen, menjadi US$22,94 per lembar saham pada Senin. Sedangkan saham Blackstone meningkat 2,99 persen menjadi US$24,79 per lembar saham.
Sementara itu AT&T Inc mengumumkan akan mengakuisisi Timer Warner Inc dengan dana mencapai US$85,4 miliar dalam rangka untuk mengubah bisnis perusahaan menjadi perusahaan media raksasa. Akibatnya saham AT&T turun 1,68 persen menjadi US$36,86 per lembar saham, sedangkan saham Time Warner turun 3,06 persen menjadi US$86,74 per lembar saham karena para investor tak menanggapi dengan positif rencana pembelian tersebut.

