Paket Ekonomi Jokowi-JK Turunkan Investasi Asing?

foto : istimewa

Pasardana.id - Data Bank Indonesia (BI) menyebutkan Foreign Direct Investment Indonesia (FDI) net hanya memperoleh US$6 miliar periode Januari sampai Juli 2016. Angka ini dinilai kecil dibandingkan periode-periode sebelumnya.

Penurunan FDI net telah dirasakan sejak 2015 yang hanya mencapai US$11 miliar, jika dibandingkan 2014 yang turun dari US$15 miliar.

"Sebanyak 13 paket kebijakan keluar harusnya bisa meningkatkan FDI," kata Pengamat Ekonomi, Faisal Basri di Jakarta akhir pekan lalu.

Hal serupa juga terjadi pada pencapaian peringkat investasi di dunia. Posisi Indonesia melorot ke posisi 21 sejak tahun lalu dari posisi 20 yang pernah diperoleh mulai 2012.

"Posisinya di nomor 20 malah digantikan Turki, negara yang lagi kacau," ucapnya.

Dengan demikian, kehadiran 13 paket kebijakan dinilai belum meningkatkan ease of doing business (kemudahan berbisnis) guna menambah investasi asing di Tanah Air.

Sementara itu, laporan Global Investment Trends Monitor yang dirilis United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) mengungkapkan, Indonesia memperoleh FDI sebesar US$16 miliar pada 2015. Angka ini lebih tinggi dibandingkan Vietnam mencapai US$12 miliar dan Malaysia sebesar US$11 miliar.

Namun, Indonesia kalah ketimbang Hong Kong yang telah meraih US$125 miliar dan Singapura US$65 miliar. Bahkan, Indonesia hanya mampu bertahan di peringkat 25 atau terlempar dari posisi 20.

Adapun arus investasi barang dan global akan turun 10%-15% pada 2016, juga disebutkan dalam laporan tersebut. Dari keterangan ini, diketahui Indonesia naik peringkat ke posisi sembilan sebagai negara tujuan investasi pada 2016. Angka ini naik lima peringkat dari kedudukan sebelumnya yang diperoleh sejak 2014.

Indonesia dipilih 8% pimpinan perusahaan multinasional sebagai negara tujuan investasi. Dari hal itu, sektor manufaktur paling diminatinya.

Sementara itu, Kementerian Perindustrian mengklaim kawasan industri siap menerima investasi manufaktur seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), Kendal (Jawa Tengah), Gresik (Jawa Timur), Dumai (Riau), dan Bontang (Kalimantan Timur).