CEO BUMN Mesti Siap Hadapi VUCA
Pasardana.id - Seorang Chief Executive Officer (CEO) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan holding BUMN harus memiliki empat kemampuan utama. Dengan begitu, BUMN dan holding BUMN dapat menghadapi kondisi volatile, uncertain, complex, and ambiguos (VUCA).
Keempat kemampuan tersebut adalah managing and introducing change (mengelola dan memperkenalkan perubahan) dan building consensus and commitment (membangun kesepahaman dan komitmen bersama).
Kemudian, inspiring others toward a challenging future vision (menginspirasi anggota organisasi untuk mencapai visi masa depan) dan leading across generations (memimpin lintas generasi).
"Perusahaan juga mesti berbenah diri untuk meningkatkan kinerjanya," kata Heriati, Gunawan, Presiden Direktur Daya Dimensi Indonesia di Jakarta, kemarin.
Selain itu, 12 kemampuan lain perlu dipunyai seorang pemimpin perusahaan untuk menghadapi era globalisasi. Kemampuan yang dimaksud antara lain entrepreneurship (kewirausahaan).
Selanjutnya, business savvy (kecakapan bisnis), driving execution (fokus pada eksekusi), decision-making (pengambilan keputusan), dan leading change (memimpin perubahan).
"Kompetensi ini mampu membawa perusahaan mengarungi VUCA world, bahkan meningkatkan kinerja," sambungnya.
Asisten Deputi Manajemen SDM Eksekutif Kementerian BUMN, Imam Bustomi mengemukakan, visoner dan leadership harus dimiliki seorang Direktut Utama (Dirut) BUMN. Dari hal ini dapat diketahui mau dibawa ke mana BUMN pada 10-15 tahun nanti.
"Direktur utama BUMN hanya memonitor kinerja perseroan dan membuat perusahaan yang dipimpin menyumbangkan penerimaan ke APBN," ujarnya.
Sementara itu, Kementerian BUMN memilih Dirut BUMN dengan melakukan berbagai tes. Salah satu tes yang dimaksud adalah assesment test guna mengetahui bagaimana calon Dirut BUMN menghadapi berbagai situasi di lingkungan kerja.
"Calon pemimpin akan diberikan situasi turbulence seperti ada anak buah datang protes dan protes pelanggan," jelas Heriati.
Kemampuan seorang CEO BUMN dan holding BUMN bisa diidentifikasi menggunakan assessment center. Sebanyak 2.400 pimpinan BUMN periode 2004-2015 telah mengikutinya.
Assessment center merupakan suatu metode komprehensif untuk menilai kompetensi seseorang dalam menangani suatu tanggung jawab. Langkah ini dilakukan melalui serangkaian proses tes tertulis, psikometri, wawancara, dan simulasi.
"Assessment center dapat sebagai medical checkup untuk menganalisis status kesehatan seseorang untuk diberikan rekomendasi perbaikan gaya hidup, pola makan, dan perawatan sesuai dengannya," tandasnya.

