Kendati Pendapatan Tumbuh, Triwira Insanlestari Masih Rugi Rp4,55 Miliar

Langkah manajemen PT Triwira Insanlestari Tbk (TRIL) untuk membenahi kinerja keuangannya tampak belum berhasil. Meski pendapatan tumbuh namun TRIL ternyata masih menderita rugi hingga September 2015. Manajemen mampu menekan beban pokok penjualan tapi TRIL belum berhasil keluar dari jeratan kerugian hingga September 2015.

Ini terungkap dari laporan keuangan per September 2015 yang diumumkan di Jakarta, Selasa (15/12). TRIL masih mencatatkan kerugian sebesar Rp4,55 miliar pada Januari-September 2015, turun 11,59% dibandingkan Rp5,15 miliar pada periode sama 2014.

Penurunan kerugian TRIL, antara lain disebabkan berkurangnya beban  pokok penjualan 7,59% menjadi Rp3,26 miliar, dari Rp3,53 miliar per September 2014. Berkurangnya beban pokok mendorong emiten beraset Rp158,545 miliar per September 2015 itu meraih laba kotor Rp2,87 miliar, naik 39,55% dari Rp2,06 miliar per September 2014.

Di tengah kerugian tersebut,  pendapatan TRIL masih tumbuh 9,8% menjadi Rp6,14 miliar per September 2015, dari Rp5,59 miliar per September 2014. Kontributor terbesar pendapatan TRIL dari penjualan peralatan keamanan dan otomotif mencapai Rp3,69 miliar, sedangkan penjualan mesin, hoist dan pengungkit menyumbang Rp2,46 miliar.

Seiring kinerja keuangan yang belum pulih, harga saham TRIL di Bursa Efek Indonesia (BEI) juga masih tertekan. Pada periode 2 Januari sampai dengan 15 Desember 2015, saham TRIL turun 9,09%, dari Rp55 per unit menjadi Rp50 per unit. Saham TRIL jarang ditransaksikan investor sehingga tidak likuid sepanjang perdagangan di BEI tahun ini. (*)