Delta Dunia Makmur Raih Kontrak Penambangan Batubara Rp4,1 Triliun
PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) melalui anak usahanya PT Bukit Makmur Mandiri (BUMA) berhasil mendapatkan kontrak baru untuk jasa penambangan batubara senilai Rp4,1 triliun dari PT Adaro Energy Tbk (ADRO) di wilayah Kalimantan Selatan.
Manajemen DOID dalam laporan keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (3/11) mengemukakan, kontrak jasa pengupasan lapisan tanah dan penambangan batubara itu telah ditandatangani direksi perseroan dan direksi ADRO pada 2 November 2015. Periode kontrak selama 4 tahun sampai dengan 2019.
Berdasarkan perjanjian kontrak tersebut, papar manajemen DOID, ruang lingkup pekerjaan yang akan dilakukan oleh BUMA meliputi 171 juta bank cubic meters (bcm) pengupasan lapisan tanah dan 25 juta ton batubara yang berlokasi di Kalimantan Selatan.
Selama 2015, menurut direksi, BUMA telah menandatangani kontrak dengan beberapa pelanggan baru yakni PT Sungai Danau Jaya (SDJ), dan PT Tadjahan Antang Mineral (TAM) dengan nilai lebih dari Rp9 triliun. ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Kami optimistis, kontrak-kontrak ini dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja keuangan konsolidasi DOID, ââÅ¡¬ÃƒÆ’… tulis direksi.
Direksi DOID menjelaskan, BUMA meraih kontrak dari PT Tadjahan Antang Mineral (TAM) pada 7 Agustus 2015. Sesuai dengan kontrak tersebut, ruang lingkup pekerjaan BUMA berupa pengupasan lapisan tanah sebanyak 45 juta meter kubik dan penambangan 8 juta ton batubara di wilayah penambangan batubara TAM di Kalimantan Tengah.
Sementara kontrak jasa penambangan batubara BUMA dengan PT Sungai Danau Jaya (SDJ) ditandatangani pada 19 Juni 2015. Berdasarkan perjanjian kontrak tersebut, BUMA melakukan pekerjaan pengupasan lapisan tanah penutup tambang sebanyak 131 juta meter kubik dan penambangan sebanyak 43 juta ton batubara di Kalimantan Selatan.
Tahun ini, manajemen Delta Dunia Makmur (DOID) menargetkan produksi batubara sebanyak 33 juta ton-37 juta ton. Sementara pemindahan lapisan tanah penutup tambang atau overburden removal ditargetkan mencapai 260 juta - 290 juta bcm pada 2015. (*)

