Beban Operasi Naik Pangkas Laba Jakarta Setiabudi 21,7%

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Kinerja keuangan PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (IDX: JSPT) kurang bergairah hingga sembilan bulan pertama tahun 2015.

Kenaikan beban operasi dan beban lain-lain telah menekan keuangan perseroan sehingga kinerja labanya merosot cukup dalam.

Hal ini tampak dari laporan keuangan JSPT per September 2015 yang dipublikasikan BEI, Selasa (3/11).

Terungkap bahwa laba JSPT terpangkas 21,7% menjadi Rp141,83 miliar (Rp61 per saham) pada Januari-September 2015, dari Rp181,26 miliar (Rp78 per saham) pada periode sama 2014.

Kemerosotan laba tersebut, antara lain disebabkan oleh beban operasi JSPT yang naik sebesar 9,2% menjadi Rp339,31 miliar, dari Rp347,33 miliar per September 2014.

Peningkatan beban operasi mengakibatkan laba usaha emiten beraset Rp3,679 triliun per September 2015 itu turun 17,7% menjadi Rp211,75 miliar, dari Rp257,33 miliar per September 2014.

Pada saat yang sama, beban lain-lain JSPT juga meningkat 34,3%, dari Rp41,21 miliar per September 2014 menjadi Rp55,35 miliar per September 2015.

Pos beban lain terdiri atas beban keuangan sebesar Rp30,73 miliar, dan rugi kurs Rp18,52 miliar.

Akumulasi antara beban keuangan dan rugi selih kurs mata uang asing tersebut menyulut laba sebelum pajak JSPT turun 24% menjadi Rp195 miliar, dari Rp257 miliar.

Dari sisi pendapatan, JSPT membukukan Rp891,79 miliar pada Januari-September 2015, turun sebesar 4,1% dari Rp930,38 miliar per September 2014.

Kontributor terbesar pendapatan JSPT per September 2015 terutama berasal dari jasa penyewaan kamar hotel yang mencapai Rp577 miliar dan sewa ruangan kantor sebesar Rp124 miliar.

Sepanjang perdagangan saham di BEI tahun 2015, saham JSPT stagnan di level Rp750 per unit.