Indeks Kospi Anjlok 2,45 Persen
Pasardana.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, anjlok 85,06 poin, atau sekitar 2,45 persen, pada Jumat (26/9/2025), menjadi 3.386,05.
Volume perdagangan moderat mencapai 389 juta saham senilai 12,2 triliun won atau sekitar US$8,63 miliar, dengan saham yang turun melampaui yang naik 776 berbanding 121.
Angka indeks anjlok setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa rencana investasi Korea Selatan sebesar US$350 miliar hanyalah investasi untuk memulai suatu proyek.
“Pernyataan tersebut mencuatkan keraguan terhadap kesepakatan dagang Korea-AS yang disepakati Agustus lalu,” jelas Lee Jae-Won, analis Shinhan Securities, seperti dikutip Yonhap News.
“Para investor juga khawatir terhadap negosiasi perdagangan, yang belum ada perkembangan sama sekali,” pungkasnya.
Investor asing dan institusi masing-masing melepas saham senilai 661,1 miliar won dan 489 miliar won, sedangkan investor ritel meraup saham senilai 1,1 triliun won.
Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing anjlok 3,25 persen dan 5,61 persen. Saham perusahaan otomotif Hyundai Motor merosot 1,15 persen, sedangkan perusahaan manufaktur suku cadang mobil Hyundai Mobis turun 1,99 persen.
Saham perusahaan biofarmasi Samsung BioLogics melemah 2,15 persen, saham Celltrion sebaliknya naik 0,06 persen. Saham perusahaan pertahanan Hanwha Aerospace dan perusahaan makanan CJ Cheiljedang masing-masing turun 0,38 persen dan 1,5 persen.
Saham perusahaan penyedia layanan aplikasi messenger Kakao terjun 6,17 persen dipicu keluhan Masyarakat terhadap pembaharuan terbaru terhadap KakaoTalk.
Nilai tukar won melemah terhadap dolar AS, turun 11,8 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.420,2 won per dolar AS.
Secara umum bursa saham Asia diliputi sentimen negatif hari ini, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 1,38 persen.
Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia naik 14,7 poin, atau sekitar 0,17 persen, menjadi 8.787,7. Di Asia Tenggara, indeks utama perdagangan saham Bursa Thailand dan Filipina melemah, sedangkan Bursa Singapura, Malaysia, Indonesia, dan Vietnam mengaut.
Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, turun 25,2 poin, atau sekitar 0,65 persen, menjadi 3.828,11. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong merosot 356,48 poin, atau sekitar 1,35 persen, menjadi 26.128,2.

