Indeks Kospi Turun 0,32 Persen
Pasardana.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, turun 10,31 poin, atau sekitar 0,32 persen, pada Jumat (29/8/2025), menjadi 3.186,01.
Volume perdagangan tipis hanya mencapai 242,3 juta saham senilai 8,8 triliun won atau sekitar US$6,3 miliar, dengan saham yang turun melampaui yang naik 579 berbanding 301.
Angka indeks sempat menguat di awal sesi perdagangan, namun kemudian bergerak turun dipicu aksi ambil untung yang dilakukan investor asing jelang dirilisnya data yang memuat indeks harga belanja konsumsi pribadi Amerika Serikat bulan Juli.
“Para investor mengambil langkah wait-and-see jelang dirilisnya data inflasi AS. Investor asing melakukan aksi ambil untung dengan menjual saham mereka,” jelas Lee Kyoung-Min, analis Daishin Securities, seperti dikutip Yonhap News.
Investor asing melepas saham senilai 366 miliar won, sedangkan investor institusi dan ritel masing-masing meraup saham senilai 62,5 miliar won dan 229,7 miliar won.
Saham perusahaan biofarmasi Celltrion merosot 2,78 persen. Saham perusahaan internet Naver dan Kakao masing-masing turun 1,38 persen dan 1,57 persen.
Saham perusahaan galangan kapal HD Hyundai Heavy Industries dan Hanwha Ocean masing-masing melambung 3,38 persen dan 2 persen. Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing naik 0,14 persen dan 0,19 persen.
Nilai tukar won melemah terhadap dolar AS, turun 2,5 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.390,1 won per dolar AS.
Secara umum bursa saham Asia berada dalam tekanan hari ini, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang berakhir datar.
Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia turun 6,9 poin, atau sekitar 0,08 persen, menjadi 8.973,1. Di Asia Tenggara, indeks utama perdagangan saham Bursa Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Filipina melemah, sedangkan Bursa Vietnam dan Singapura menguat.
Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, naik 14,33 poin, atau sekitar 0,37 persen, menjadi 3.857,9. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong meningkat 78,8 poin, atau sekitar 0,32 persen, menjadi 25.077,62.

