ANALIS MARKET (29/8/2025): Demand terhadap SBN Berdenominasi Rupiah Diproyeksikan Stabil
Pasardana.id - Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, Harga Surat Utang Negara (SUN) cenderung menguat pada sesi perdagangan kemarin.
Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0104) turun sebesar 5 basis poin (bp) menjadi 5,61%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0103) turun sebesar 1 bp ke level 6,29%.
Data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) turun sebesar 2 bp ke level 6,31%.
Level yield curve 10-tahun masih berada di dalam weekly estimated range di kisaran 6,27-6,46%.
Volume transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp24,3 triliun kemarin, lebih rendah dari volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp41,6 triliun.
FR0104 dan FR0103 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing - masing sebesar Rp5,7 triliun dan Rp2,6 triliun.
Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp3,7 triliun.
Data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS menguat sebesar 0,09%, bergerak dari level Rp16.368/US$ di hari Rabu menjadi Rp16.353/US$ kemarin.
Dari eksternal, indikator global menunjukkan sentimen yang cenderung netral.
Yield curve US Treasury (UST) 5-tahun bertahan di 3,69%, dan yield curve UST 10-tahun turun sebesar 2bp menjadi 4,22%.
Sementara itu, Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia bertahan di 67bp.
"Dengan mempertimbangkan kondisi pasar di atas, BNI Sekuritas melihat demand terhadap instrumen SBN berdenominasi Rupiah akan stabil. Berdasarkan valuasi yield curve, BNI Sekuritas memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0058, FR0065, FR0080, FR0106," sebut Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas, Amir Dalimunthe dalam riset Jumat (29/8).

