Indeks Kospi Turun 0,63 Persen
Pasardana.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, turun 21,47 poin, atau sekitar 0,63 persen, pada Rabu (20/8/2025), menjadi 3.130,09.
Volume perdagangan moderat mencapai 331,7 juta saham senilai 11,6 triliun won atau sekitar US$8,3 miliar, dengan saham yang turun melampaui yang naik 643 berbanding 241.
Angka indeks turun untuk sesi ketiga beruntun dipicu pelemahan saham sektor teknologi.
“Pelemahan indeks Kospi tidak terlepas dari mencuatnya kekhawatiran terhadap bubble AI seperti yang terjadi di pasar saham Amerika Serikat, memicu penjualan saham sektor teknologi, aksi ambil untung saham galangan kapal, pembangkit listrik tenaga nuklir, dan pertahanan yang sempat mendongkrak angka indeks,” jelas Seo Sang-Young, analis Mirae Asset Securities, seperti dikutip Yonhap News.
Investor ritel dan asing masing-masing melepas saham senilai 392,7 miliar won dan 232,6 miliar won, sedangkan investor institusi meraup saham senilai 516,3 miliar won.
Saham perusahaan teknologi SK Hynix dan Samsung Electronics masing-masing turun 2,85 persen dan 0,71 persen. Saham perusahaan manufaktur baterai penyimpanan LG Energy Solution dan perusahaan pertahanan Hanwha Aerospace masing-masing merosot 1,69 persen dan 1,33 persen.
Saham perusahaan manufaktur pembangkit listrik tenaga nuklir Doosan Enerbility dan perusahaan operator portal internet Naver masing-masing anjlok 3,53 persen dan 1,77 persen.
Saham perusahaan galangan kapal Hanwha Ocean dan HD Korea Shipbuilding masing-masing melemah 0,75 persen dan 1,55 persen. Saham HD Hyundai Heavy naik 0,67 persen.
Saham perusahaan otomotif Hyundai Motor dan Kia masing-masing naik 0,68 persen dan 1,06 persen.
Nilai tukar won melemah terhadap dolar AS, turun 7,5 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.398,4 won per dolar AS.
Secara umum bursa saham Asia diliputi sentimen negatif hari ini, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,7 persen.
Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia naik 21,8 poin, atau sekitar 0,25 persen, menjadi 8.918. Di Asia Tenggara, indeks utama perdagangan saham Bursa Malaysia dan Vietnam melemah, sedangkan Bursa Singapura, Indonesia, Thailand, dan Filipina menguat.
Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, melonjak 38,92 poin, atau sekitar 1,04 persen, menjadi 3.766,2. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong naik 43,04 poin, atau sekitar 0,17 persen, menjadi 25.165,94.

