Bendungan Cijurey, Dibangun Demi Dukung Swasembada Pangan

Foto : istimewa

Pasardana.id – Demi memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri tanpa bergantung pada impor dari negara lain, Pemerintah terus berupaya dengan berbagai cara untuk mencapai swasembada pangan.

Salah satu contohnya adalah dengan pembangunan Bendungan Cijurey di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Dimana, Pembangunan bendungan ini dirancang untuk mendukung program swasembada pangan tadi.

Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo menyampaikan, bahwa pembangunan bendungan tersebut menjadi bagian dari komitmen jangka panjang pemerintah dalam memperkuat ketahanan air, mendukung ketahanan pangan melalu peningkatan produktivitas pertanian serta mereduksi banjir.

“Bendungan Cijurey dirancang tidak hanya untuk mengendalikan banjir, tetapi juga menyediakan air baku, meningkatkan potensi tenaga listrik, dan meningkatkan produktivitas pertanian yang tujuannya mendukung program swasembada pangan nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto,” ujarnya di Jakarta, Minggu (27/7).

Untuk itu, pihaknya terus mempercepat pembangunan Bendungan Cijurey yang berlokasi di Kecamatan Cariu, Kecamatan Sukamakmur dan Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat ini.

Dody pun mengungkapkan, hingga akhir Juni 2025 lalu, progress fisik Pembangunan Bendungan Cijurey ini telah mencapai 30,30 persen, dengan progres keuangan sebesar 20,39 persen terhadap rencana multiyears contract (MYC).

Bendungan Cijurey ini memiliki luas genangan 56,15 hektare dan kapasitas tampungan mencapai 14,37 juta meter kubik.

Tak hanya itu, Bendungan Cijurey  setelah resmi beroperasi akan memasok air irigasi untuk Daerah Irigasi (DI) Cihoe-Cikumpeni seluas 1.486 hektare dan DI Ciomas-Pasang Bedil seluas 60 hektare.

Bendungan Cijurey ini juga disebutkan dapat meningkatkan indeks pertanaman (IP) dari 180 persen menjadi 265 persen, dan berpotensi menambah Daerah Irigasi Baru seluas 501 Ha.

Nantinya, dengan keberadaan bendungan Cijurey ini juga akan mampu mereduksi potensi banjir di wilayah hilir Sungai Cihoe, dengan menurunkan debit banjir Q25 dari 291,47 m³/detik menjadi 118,53 m³/detik, atau sekitar 59,33 persen.

Selain itu, manfaat tambahan lain dari bendungan ini adalah suplai air baku sebesar 0,71 m³/detik untuk Kecamatan Cariu dan Sukamakmur, serta potensi pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTM) sebesar 1 MW dan PLTS sebesar 10 MW.

Terbaru adalah, pekerjaan yang telah berjalan meliputi pembangunan bendungan utama, saluran pengelak, bangunan pelimpah, pekerjaan instrumentasi serta pekerjaan jalan akses kanan dan kiri.

Beberapa kendala teknis seperti potensi longsor dan pengaturan ulang lokasi fasilitas umum telah ditangani melalui koordinasi intensif dan penyesuaian desain konstruksi.

Tak melulu berjalan mulus dan ada beberapa kendala teknis, Kementerian PU melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air memastikan proyek pembangunan bendungan Cijurey tetap berjalan sesuai koridor keselamatan, tata ruang, dan keberlanjutan lingkungan.

Kementerian PU juga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan masyarakat agar dampak sosial dapat diminimalkan secara adil dan partisipatif.

Lebih lanjut Dody menegaskan, bahwa pihaknya memastikan seluruh tahapan pembangunan mengedepankan kualitas, akuntabilitas, serta keselamatan konstruksi.

“Agar manfaat bendungan ini dapat dirasakan luas oleh masyarakat dan menjadi bagian penting dari pembangunan berkelanjutan di wilayah Jawa Barat,” sebutnya.