Indeks Kospi Naik 0,18 Persen

foto: istimewa

Pasardana.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, naik 5,6 poin, atau sekitar 0,18 persen, pada Jumat (25/7/2025), menjadi 3.196,05. Angka indeks naik untuk sesi ketiga beruntun.

Volume perdagangan moderat mencapai 385,7 juta saham senilai 9,8 triliun won atau sekitar US$7,1 miliar, dengan saham yang turun melampaui yang naik 504 berbanding 370.

Para investor menantikan tercapainya kesepakatan dagang antara Korea Selatan dan Amerika Serikat setelah para pejabat tinggi Negeri Ginseng bertemu dengan Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick di Washington DC.

Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak menegaskan komitmen untuk mencapai kesepakatan dagang sebelum tenggat waktu 1 Agustus dan sepakat untuk segera mengadakan sesi negosiasi lanjutan.

“Pasar saham menyambut baik pertemuan Menteri Industri dan Menteri Perdagangan Korea Selatan dengan Lutnick, namun peningkatan indeks Kospi terbatas akibat persistennya ketidakpastian jelang tenggat waktu negosiasi,” jelas Lee Kyoung-Min, analis Daishin Securities, seperti dikutip Yonhap News.

Investor asing dan institusi masing-masing meraup saham senilai 268,9 miliar won dan 110,4 miliar won, sedangkan investor ritel melepas saham senilai 461,3 miliar won.

Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing turun 0,15 persen dan 1,3 persen. Saham perusahaan manufaktur baterai penyimpanan LG Energi Solution merosot 1,22 persen.

Saham perusahaan biofarmasi Samsung BioLogics dan Celltrion masing-masing melemah 2 persen dan 1,33 persen. Saham perusahaan otomotif Hyundai Motor dan Kia masing-masing turun 0,46 persen dan 0,86 persen usai mencatatkan penurunan perolehan laba kuartal kedua akibat tarif 25 persen yang dikenakan terhadap produk otomotif yang diimpor AS dari Korea Selatan.

Saham perusahaan keuangan KB Finansial dan Shinhan Finansial masing-masing melonjak 1,37 persen dan 2,74 persen. Saham perusahaan galangan kapal HD Hyundai Heavy dan Hanwha Ocean masing-masing melambung 5,83 persen dan 1,35 persen dipicu ekspektasi kerja sama di sektor tersebut dengan AS.

Saham perusahaan internet Naver dan Kakao masing-masing meningkat 3,3 persen dan 3,14 persen. Saham Kakao Pay, anak perusahaan tekfin Kakao, meroket 10,71 persen dipicu pembelian masif yang dilakukan bank investasi global Goldman Sachs.

Nilai tukar won melemah terhadap dolar AS, turun 10,7 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.377,9 won per dolar AS.

Secara umum bursa saham Asia diliputi sentimen negatif hari ini, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,9 persen.

Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia turun 42,5 poin, atau sekitar 0,49 persen, menjadi 8.666,9. Di Asia Tenggara, indeks utama perdagangan saham Bursa Singapura, Indonesia, Filipina, dan Malaysia melemah, sedangkan Bursa Thailand dan Vietnam menguat.

Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, turun 12,07 poin, atau sekitar 0,33 persen, menjadi 3.593,66. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong merosot 278,83 poin, atau sekitar 1,09 persen, menjadi 25.388,35.