Imbas Keterbatasan Anggaran, Penetapan Formasi ASN jadi Berkurang

Foto : istimewa

Pasardana.id - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Rini Widyantini mengungkapkan, keterbatasan anggaran di kementeriannya menjadi penyebab berkurangnya penetapan formasi Aparatur Sipil Negara (ASN) 2024 oleh instansi pusat dan daerah.

Selain itu, instansi pemerintah juga mengajukan usulan penambahan alokasi formasi dari usulan semula untuk penyelesaian penataan non-ASN.

Dalam Rapat Kerja dengan Komisi II DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (5/3) beberapa hari lalu, Rini mengatakan, bahwa kebutuhan Calon Aparatur Negeri Sipil (CASN) tahun lalu ditetapkan 2,3 juta formasi.

Namun, instansi pusat dan daerah hanya mengusulkan 1,28 juta, dan yang masuk dalam formasi 2024 sebanyak 1.266.081 formasi.

Selain itu, sambung Rini, instansi pemerintah juga mengajukan usulan penambahan alokasi formasi dari usulan semula untuk penyelesaian penataan non-ASN.

"Tempat yang kita sediakan sudah besar tapi yang diusulkan, formasi di daerah ini berkurang, karena usulan semula adalah karena adanya keterbatasan anggaran dan instansi pemerintah juga mengajukan penambahan alokasi formasi dari usulan penyelesaian tenaga non-ASN," jelas Rini.

Dia menjelaskan, dari total 1,26 juta formasi CASN tersebut, total formasi CPNS 248.970 sementara total PPPK 1.017.111. 

Rini menyebutkan, angka tersebut lebih kecil dari kebutuhan yang ditetapkan.

Tak hanya itu, ia juga menyampaikan beberapa evaluasi dalam pengadaan CASN 2024. 

Pertama, terdapat beberapa instansi yang menunda penyelesaian dan pengadaan CPNS.

"Jadi, ternyata ada juga yang instansi menunda atau menunda dengan pengadaan CPNS," ujarnya.

Yang kedua adalah, usulan formasi yang disampaikan pemerintah itu tidak optimal.

"Jadi belum optimal, jadi tidak sesuai dengan yang data yang kami punya," terang dia.

Sedangkan yang ketiga, ada instansi yang tidak mengusulkan formasi sesuai dengan kualifikasi pendidikan dan jabatan bagi pelamar yang sudah terdata di dalam database Badan Kepegawaian Negara (BKN). 

Kemudian keempat, adanya pelamar yang mendaftar pada unit kerja yang tidak sesuai dengan data yang bersangkutan.

Sebagai informasi, penetapan formasi Aparatur Sipil Negara (ASN) 2024 berkurang dari yang diusulkan Kementerian PAN-RB.

Dari 2,3 juta formasi yang diusulkan tahun lalu, sebelum adanya pemangkasan anggaran, kini yang masuk formasi hanya 1,2 juta lebih.

Jumlah tersebut terbagi menjadi 429.183 formasi instansi pusat, 1.867.333 instansi daerah, dan 6.027 CPNS lulusan sekolah kedinasan. 

Menteri Rini pun menjelaskan kebutuhan untuk CPNS yang disediakan 690.822, namun instansi pusat atau pemda hanya mengusulkan 278.427.

Lalu, dari jumlah tersebut total formasi ASN sebanyak 248.970.

"Misalnya untuk CPNS adalah 690.822 ternyata yang diusulkan oleh instansi pusat dan daerah hanya 278 ribu, sedangkan formasi yang kita berikan itu hanya 248 ribu, formasi yang kita sediakan berdasarkan usulan yang disampaikan oleh pemerintah, pusat, maupun di daerah," bebernya.

Kemudian untuk Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) usulan yang disampaikan 1.605.694.

Namun, instansi pusat dan daerah hanya mengusulkan 1.011.397, sementara formasi untuk PPPK 2024 sebanyak 1.017.111.

Secara rinci, dari total 2,3 juta formasi, instansi pusat dan daerah hanya mengusulkan 1,28 juta, dan yang masuk dalam formasi 2024 sebanyak 1.266.081 formasi.