ANALIS MARKET (19/3/2025): IHSG Berpotensi Rebound

Pasardana.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (18/3), IHSG ditutup turun 3.84%, disertai dengan net sell asing sebesar 2.57 Triliun.
Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBCA, BMRI, BBRI, BBNI dan ADRO.
Sementara itu, Bursa saham AS ditutup melemah pada Selasa (18/3). Investor cenderung berhati-hati menjelang keputusan kebijakan moneter The Fed dengan menilai dampak potensial dari kebijakan tarif Presiden Donald Trump. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,62%, S&P 500 melemah 1,07%, dan Nasdaq Composite turun 1,71%. The Fed dijadwalkan merilis pernyataan kebijakan terbarunya pada Rabu (19/3), di mana bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap. Selain itu, The Fed juga akan memperbarui ringkasan proyeksi ekonominya. Di sisi geopolitik, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump sepakat untuk mencari gencatan senjata terbatas selama 30 hari terhadap sasaran energi dan infrastruktur di Ukraina. Gedung Putih menyatakan bahwa pembicaraan untuk mencapai rencana perdamaian yang lebih luas akan dimulai segera. Sementara itu, saham Alphabet (Google) turun 2,2%, saham Nvidia melemah 3,35%, dan saham Tesla menurun tajam 5,34%.
Di sisi lain, Bursa saham Asia-Pasifik mencatatkan kenaikan pada perdagangan Selasa (18/3), seiring dengan rebound yang terjadi pada Wall Street setelah data penjualan ritel AS meredakan kekhawatiran resesi. Investor kini menyoroti pertemuan kebijakan moneter Bank of Japan (BOJ) yang dimulai hari Selasa (18/3). BOJ diperkirakan akan mempertahankan suku bunga di level 0,5% saat pertemuan berakhir pada Rabu (19/3). Di Jepang, indeks Nikkei 225 naik 1,20% dan Topix menguat 1,29%. Di Korea Selatan, indeks Kospi naik tipis 0,06% dan Kosdaq menguat 0,27%. Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,08%, Hang Seng Hong Kong meningkat 2,46%, dan Shanghai Composite naik 0,11%. Di sisi lain, ada tanda-tanda positif dari China pekan ini karena mereka berusaha melawan ancaman ekonomi dari berbagai tarif Presiden AS Donald Trump. Kantor berita resmi Xinhua melaporkan China akan mengambil langkah-langkah untuk membangkitkan konsumsi dengan meningkatkan pendapatan masyarakat. Data yang dirilis pada Senin (17/3) menunjukkan konsumsi, investasi, dan produksi industri di negara raksasa Asia ini melampaui estimasi awal tahun.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Rabu (19/3), Fanny Suherman, CFP selaku Head of Retail Research BNI Sekuritas menyebutkan, “IHSG hari ini berpotensi rebound. Diperkirakan Support IHSG: 6070-6150 dan Resist IHSG: 6300-6320.”
Lebih lanjut disebutkan beberapa saham yang bisa mnejadi pilihan Trading Idea hari ini, yaitu: BBCA, BBNI, TPIA, SCMA, ASII, dan JPFA.
Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;
BBCA, Spec Buy dengan area beli di 8200-8300, cutloss jika break di bawah 8000. Jika tidak break di bawah 8200, potensi naik ke 8400-8575 short term.
BBNI, Spec Buy dengan area beli di 4080-4180, cutloss jika break di bawah 4020. Jika tidak break di bawah 4080, potensi naik ke 4260-4330 short term.
TPIA, Spec Buy dengan area beli di 5300-5400, cutloss jika break di bawah 5275. Jika tidak break di bawah 5300, potensi naik ke 5675-5800 short term.
SCMA, Spec Buy dengan area beli di 188-194, cutloss jika break di bawah 184. Jika tidak break di bawah 188, potensi naik ke 198-206 short term.
ASII, Spec Buy dengan area beli di 4600-4620, cutloss jika break di bawah 4580. Jika tidak break di bawah 4580, potensi naik ke 4670-4730 short term.
JPFA, Spec Buy dengan area beli di 1990, cutloss jika break di bawah 1950. Jika tidak break di bawah 1990, potensi naik ke 2040-2070 short term.