ANALIS MARKET (05/12/2025): Antisipasi Sedikit Peningkatan Volatilitas Harga dan Yield dari SBN Berdenominasi Rupiah

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, harga Surat Utang Negara (SUN) Kembali ditutup menguat pada sesi perdagangan kemarin (04/12).

Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0104) turun sebesar 3 basis poin (bp) menjadi 5,63%, sementara yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0103) turun sebesar 5 bp menjadi 6,17%.

Data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) turun sebesar 5 bp menjadi 6,22%.

Level yield curve 10-tahun masih berada di dalam weekly estimated range di kisaran 6,13% - 6,32%.

Volume transaksi SBN secara outright traded tercatat sebesar Rp15,4 triliun kemarin, lebih rendah dari volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp21,4 triliun.

FR0109 dan FR0090 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing - masing sebesar Rp1,3 triliun dan Rp1,2 triliun.

Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp4,3 triliun.

Data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS melemah sebesar 0,15%, bergerak dari level Rp16.628/US$ di hari Rabu menjadi Rp16.653/US$ kemarin.

Sementara itu, per Jumat (05/12) pagi ini, menunjukkan sentimen yang cenderung negatif bagi pasar obligasi.

Yield curve US Treasury (UST) 5-tahun dan 10-tahun masing-masing meningkat sebesar 6bp dan 5bp menjadi 3,68% dan 4,11%.

Sementara itu, Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia turun sebesar 1bp menjadi 72bp.

“Dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas, kami mengantisipasi sedikit peningkatan volatilitas harga dan yield dari Surat Berharga Negara (SBN) berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, kami memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0068, FR0103, FR0075, FR0079, FR0083,” sebut Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas, Amir Dalimunthe dalam riset Jumat (05/12).