ANALIS MARKET (10/12/2025): IHSG Diperkirakan Cenderung Bergerak Mixed

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (09/12), IHSG ditutup melemah -53,52 poin (-0,61%) ke level 8.657,18.

Pelemahan IHSG disebabkan adanya profit taking investor dan depresiasi terhadap nilai tukar rupiah.

Dari eksternal, investor memperkirakan peluang sekitar 87% untuk pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pekan ini, atau naik dari sekitar 67% sebulan yang lalu.

Namun, prospek untuk tahun 2026 tetap tidak pasti, dengan para analis memperkirakan pemotongan suku bunga yang “hawkish”.

Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup variatif, seperti DJIA (- 0,37%), S&P 500 (-0,09%), & Nasdaq (+0,13%).

Pasar cenderung bersikap berhati-hati sembari menimbang data tenaga kerja terbaru serta update perusahaan menjelang keputusan kebijakan Federal Reserve.

JPMorgan turun -4,7% karena manajemen memproyeksikan pengeluaran 2026 mendekati US$105 miliar, jauh di atas ekspektasi analis dan menjadi beban bagi saham bank berat.

Data tenaga kerja bertambah dengan jumlah lowongan pekerjaan naik menjadi sekitar 7,67 juta pada bulan Oktober, yang menjadi sinyal mendukung sikap The Fed untuk melonggarkan kebijakan moneternya.

Di sisi lain, Nvidia turun -0,3% setelah muncul laporan bahwa Tiongkok kemungkinan akan membatasi pembelian H200 domestik, meskipun Washington telah menyetujui ekspor dengan bea tambahan 25%.

“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung bergerak mixed. Investor hari ini akan mencermati rilis data Laporan Survei Konsumen Indonesia (Nov-25),” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Rabu (10/12).