Indeks Kospi Anjlok 3,32 Persen

foto: istimewa

Pasardana.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, anjlok 135,63 poin, atau sekitar 3,32 persen, pada Selasa (18/11/2025), menjadi 3.953,62.

Volume perdagangan moderat mencapai 317,62 juta saham senilai 13,98 triliun won atau sekitar US$9,54 miliar, dengan saham yang turun melampaui yang naik 817 berbanding 83.

Angka indeks anjlok mengikuti pelemahan yang berlangsung di Wall Street yang dipicu terpuruknya saham sektor teknologi.

“Investor institusi secara umum mengurangi eksposur mereka terhadap saham-saham AI, termasuk Nvidia, sehingga menambah ketidakpastian yang ditimbulkan kekhawatiran bubble saham AI,” jelas Han Ji-Young, periset Kiwoom Securities, seperti dikutip Yonhap News.

“Namun narasi pertumbuhan sektor AI masih terjaga, mengingat kesuksesan penerbitan obligasi korporasi Amazon senilai US$15 miliar,” pungkasnya.

Investor institusi dan asing masing-masing merosot 676,82 miliar won dan 550,22 miliar won, sedangkan investor ritel meraup saham senilai 1,24 triliun won.

Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing merosot 2,78 persen dan 5,94 persen. Saham perusahaan manufaktur baterai penyimpanan LG Energy Solution dan perusahaan kimia LG Chem masing-masing anjlok 4,32 persen dan 3,48 persen.

Saham perusahaan otomotif Hyundai Motor dan Kia masing-masing melemah 2,58 persen dan 2,47 persen. Sahm perusahana manufaktur pembangkit listrik tenaga nuklir Doosan Enerbility dan perusahaan pertahanan Hanwha Aerospace masing-masing anjlok 4,31 persen dan 5,92 persen.

Saham perusahaan galangan kapal HD Hyundai Heavy tidak mengalami perubahan dari sesi sebelumnya, sedangkan saham Hanwha Ocean merosot 2,37 persen.

Nilai tukar won melemah terhadap dolar Amerika Serikat, turun 7,3 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.465,3 won per dolar AS.

Secara umum bursa saham Asia diliputi sentimen negatif hari ini, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang merosot 1,98 persen.

Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia turun 167,3 poin, atau sekitar 1,94 persen, menjadi 8.469,1. Bursa saham di Asia Tenggara melemah, termasuk juga di Indonesia.

Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, turun 32,22 poin, atau sekitar 0,81 persen, menjadi 3.939,81.