Single Stock Futures Siap Menjawab Kebutuhan Investasi para Investor di Pasar Modal
Pasardana.id - Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali melakukan sosialisasi dan edukasi terkait produk investasi Single Stock Futures (SSF) kepada awak media, Kamis (22/8).
Dalam kesempatan ini, Firza Rizqi Putra selaku Kepala Divisi Pengembangan Bisnis 1 BEI menyampaikan, Single Stock Futures adalah produk investasi terbaru dari IDX untuk menjawab kebutuhan para investor.
Saham – saham yang menjadi underlying SSF berasal dari sektor yang beragam, serta merupakan saham dengan fundamental dan likuiditas yang baik, yang berasal dari konstituen Indeks LQ45.
Antara lain; dari sektor Financial (BBRI dan BBCA), Basic Material (MDKA), Infrastruktur (TLKM), dan Industrial (ASII).
“Tidak menutup kemungkinan akan ada lagi saham-saham dari sektor berbeda masuk dalam underlying SSF,” ujar Firza.
Ditambahkan, mekanisme perdagangan yang mirip dengan saham akan mempermudah investor eksisting untuk mentransaksikan SSF.
Namun, dikarenakan SSF merupakan product leverage, keuntungan maupun kerugian SSF akan lebih tinggi dibandingkan dengan saham.
“Mirip saham, potensi cuan saat market naik dan turun. Pada saat kondisi bearish market, investor dapat melakukan aksi jual atau Short. Adapun saat kondisi bullish market, investor dapat melakukan aksi beli atau Long,” jelas lagi.
Menariknya, dalam berinvestasi di SSF, dana yang dibutuhkan investor lebih rendah dibanding dengan investasi di saham.
“Dana untuk investasi di SSF sekira 4% dari total amount,” sebut Firza.
Lebih lanjut, Firza menyebut beberapa hal yang perlu diperhatikan investor SSF, yaitu; Dana yang dibutuhkan untuk transaksi jauh lebih rendah sehingga return on investmen/ROI-nya lebih tinggi dibandingkan dengan saham; Switching posisi net long atau net short dengan lebih efisien untuk memanfaatkan momentum pergerakan harga uptrend / downtrend; dan Melindungi portofolio dari penurunan harga saat ex dividend;
Selain itu, Investor juga diminta untuk memperhatikan; High risk high return, sehingga nasabah tidak dianjurkan untuk mengalokasikan seluruh dananya di Futures; Futures memiliki jatuh tempo dan merupakan produk jangka pendek, sehingga nasabah harus menyesuaikan time horizon-nya dengan jatuh tempo; dan Pemegang Futures tidak mendapatkan dividend;
Ditambahkan, untuk menjadi investor SSF pun sangat mudah.
“Investor eksisting hanya perlu mengurus SRE derivatif, karena sudah memiliki SID (singel investor identification), RDN (rekening dana nasbah) dan Sub Rekening Efek,” jelas Firza.
Sementara itu, di kesempatan terpisah, Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik mengungkapkan, sebagai regulator dan operator, BEI selalu mendukung setiap strategi investasi investor, baik itu berdasarkan investasi jangka panjang maupun trading harian.
Salah satunya, dengan menghadirkan instrumen investasi Single Stock Futures (SSF), yang berisi perjanjian atau kontrak antara kedua belah pihak untuk menjual dan membeli suatu saham dengan harga yang telah disepakati dalam jangka waktu yang sudah ditentutkan.
Namun, satu hal yang menjadi imbauan Bursa adalah bahwa investasi di pasar modal tidak menawarkan kekayaan singkat dalam sehari-semalam.
"Kepada investor, terutama investor pemula untuk aktif dalam mengasah edukasi dan literasi, baik terkait produk investasi, analisa fundamental-teknikal, maupun manajemen keuangan dalam investasi. Untuk mengambil keputusan secara rasional, dibutuhkan skill dan data. Nah, skill itu yang selalu kita sampaikan dalam kegiatan edukasi, data, dan informasi itu yang sama-sama kita berikan,” pungkasnya.