ILUNI PPIM FEB UI Gandeng BEI Kulik Tantangan dan Prospek Pasar Modal

foto : istimewa

Pasardana.id - Ikatan Alumni Program Pascasarjana Ilmu Manajemen (ILUNI PPIM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia (FEB UI) bekerjasama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menyelenggarakan acara Road to Indonesia Management Summit 2024 (IMS24) pada 1 Juli 2024 di Main Hall BEI, Jakarta.

Acara yang merupakan bagian dari rangkaian menuju acara puncak IMS24 yang akan diadakan pada akhir Agustus mendatang itu berjalan sukses dan memberikan banyak wawasan dan pencerahan dengan menampilkan sejumlah tokoh penting di bidang pasar modal.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi, dalam keynote speech-nya memaparkan kebijakan OJK dalam mendorong pertumbuhan dan integritas pasar modal Indonesia.

"OJK berupaya meningkatkan basis investor yang didukung dengan penguatan integritas pasar, seperti melalui penerapan notasi khusus dan papan pemantauan khusus, penegakan hukum, penerapan disgorgement fund, dan dana perlindungan investor, serta memfasilitasi pengaduan dari nasabah. Kami percaya bahwa dengan sinergi antara regulator, pelaku pasar, dan seluruh pemangku kepentingan, serta sivitas akademika, kita dapat mencapai tujuan pasar modal Indonesia yang berdaya saing tinggi di kancah global,” beber Inarno Djajadi, seperti dilansir dari siaran pers, Rabu (3/7/2024).

Direktur Utama BEI, Iman Rachman juga menyampaikan sambutan mengenai peran pasar modal dalam peningkatan investasi dan pencapaian Indonesia Maju.

“BEI mengimplementasikan berbagai inisiatif untuk mempertahankan perdagangan yang teratur, wajar, dan efisien, serta untuk menarik minat investor. Pada tahun 2019, pasar modal Indonesia berhasil menghimpun dana sebesar 479,42 triliun rupiah, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 35,20%, menunjukkan bahwa pasar modal menjadi alternatif pendanaan yang kompetitif dibandingkan dengan sektor perbankan. Kontribusi pasar modal terhadap perekonomian juga tercermin dalam kontribusi pajak sebesar 185,17 triliun rupiah pada tahun 2023, serta pembagian dividen kepada investor yang meningkat menjadi 366,6 triliun rupiah, naik 42,6% dibandingkan tahun 2019,” jelas Iman Rachman.

Mewakili ranah akademik, khususnya bidang ilmu manajemen, Kepala Departemen Manajemen PPIM FEB UI, Prof. Irwan Adi Ekaputra menjelaskan keterkaitan antara kapabilitas manajemen dan daya saing dari perspektif perusahaan publik.

Menurutnya, dalam era globalisasi yang kompetitif, penting bagi perusahaan publik untuk mempertajam kapabilitas manajemen mereka sebagai fondasi utama dalam meningkatkan daya saing.

Melalui strategi inovatif dan pengelolaan sumber daya yang efektif, perusahaan dapat memposisikan diri untuk merespons tantangan pasar dengan lebih adaptif dan proaktif.

“Indonesia setidaknya memiliki dua sasaran utama, yaitu Indonesia Emas 2045 dan Indonesia mencapai Net Zero Emission 2060. Untuk mencapai kedua hal tersebut, diperlukan komitmen dan kontribusi dari semua pihak, termasuk perusahaan publik yang memiliki peran strategis dalam perekonomian nasional,” ujar Prof. Irwan Adi Ekaputra.

Road to Indonesia Management Summit 2024 juga menampilkan sesi diskusi panel yang dimoderatori oleh Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Oki Ramadhana, dengan panelis dari berbagai latar belakang, termasuk Direktur Treasury dan International Banking Bank Mandiri, Eka Fitria; Anggota Dewan Pengawas Indonesia Investment Authority, Cyril Noerhadi; dan Presiden Direktur Schroders Indonesia, Michael Tjoajadi.

Diskusi itu membahas pentingnya memahami ekspektasi investor institusional terhadap perusahaan publik terkait kapabilitas manajemen, reputasi, dan kinerja saham.

Acara tersebut turut dihadiri oleh undangan terbatas dari para direktur perusahaan tercatat LQ45, akademisi, alumni FEB UI, mahasiswa doktoral ilmu manajemen, serta perwakilan perguruan tinggi dan organisasi profesi.

Masyarakat luas juga dapat mengikuti acara itu secara daring, sehingga jangkauan dan dampaknya lebih luas.

“Road to IMS24” putaran kedua merupakan langkah penting menuju puncak acara IMS24 yang akan mengupas peran ilmu manajemen sebagai tulang punggu proses penciptaan nilai di berbagai organisasi di Indonesia yang secara kolektif dapat memperkuat daya saing bangsa secara signifikan.

Jacky Mussry, Ketua ILUNI PPIM FEB UI, mengungkapkan harapannya bahwa IMS24 dapat menjadi salah satu alternatif wadah pemersatu para akademisi dan praktisi dari berbagai latar belakang, termasuk perguruan tinggi, industri, dan pemerintah, yang sering dipersepsikan tidak konvergen.

“Diperlukan pendekatan manajemen transformatif sebagai landasan krusial bagi keberhasilan bangsa kita menuju tahun 2025, 2030, dan bahkan seterusnya untuk membentuk Indonesia yang maju dan merealisasikan Indonesia Emas 2045,” ungkap Jacky Mussry.

Dengan kesuksesan acara “Road to IMS24” kali ini, diharapkan IMS24 dapat menjadi ajang yang dinantikan oleh para pelaku industri, akademisi, dan pemerintah dalam upaya membangun sinergi dan kolaborasi menuju Indonesia yang lebih maju.

Puncak acara Indonesia Management Summit 2024 tersebut akan diselenggarakan di Auditorium Perpustakaan Nasional pada tanggal 26 Agustus 2024.

IMS24 juga akan menyoroti dikotomi makroekonomi dan mikroekonomi, misalnya mengapa sering terjadi blindspot sehingga sering didapati para pelaku bisnis seolah mengabaikan aspek makro.

Hasil IMS24 nantinya akan disusun dalam suatu laporan dan akan diserahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia yang baru untuk dapat dimanfaatkan bagi kepentingan bangsa dan negara.