Indeks Kospi Merosot 1,14 Persen

foto: istimewa

Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, merosot 31,95 poin, atau sekitar 1,14 persen, pada Senin (22/7/2024), menjadi 2.763,51.

Volume perdagangan moderat mencapai 456,1 juta saham senilai 10,3 triliun won atau sekitar US$7,42 miliar, dengan saham yang turun melampaui yang naik 673 berbanding 211.

Angka indeks merosot dipicu pelemahan yang berlangsung di sektor teknologi.

Menurut Han Ji-Young, analis Kiwoom Securities, seperti dilansir Yonhap News, pasar saham mulai  transisi ke fase dimana pemenang pilpres Amerika Serikat belum bisa dipastikan setelah sebelumnya terpengaruh sentimen positif optimisme kemenangan Donald Trump pada November mendatang.

Petahana Presiden AS Joe Biden telah mengumumkan tidak akan mengikuti pilpres 2024 dan mendukung Wakil Presiden AS Kamala Harris terpilih sebagai Presiden AS selanjutnya.

Investor institusi dan asing total melepas saham senilai 105,3 miliar won, sedangkan investor ritel meraup saham senilai 137,8 miliar won.

Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing merosot 1,66 persen dan 2,15 persen. Saham perusahaan manufaktur baterai mobil elektrik LG Energy Solution terjun 4,92 persen setelah dikabarkan menghentikan pembangunan pabrik bersama General Motors seiring berlangsungnya stagnasi di pasar mobil elektrik. Saham Samsung SDI anjlok 4,2 persen.

Saham perusahaan minyak dan perusahaan kimia LG Chem masing-masing terjun 3,93 persen dan 4,05 persen. Saham perusahaan otomotif Hyundai Motor merosot 1,35 persen.

Nilai tukar won melemah terhadap dolar AS, turun 1,5 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.388,2 won per dolar AS.

Secara umum bursa saham Asia diliputi sentimen negatif hari ini, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,7 persen.

Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia turun 39,9 poin, atau sekitar 0,5 persen, menjadi 7.931,7. Di Asia Tenggara, indeks utama perdagangan saham Bursa Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina melemah, sedangkan Bursa Indonesia menguat.

Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, turun 18,09 poin, atau sekitar 0,61 persen, menjadi 2.964,22. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong melonjak 218,2 poin, atau sekitar 1,25 persen, menjadi 17.635,88.