282 KK Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dapat Bantuan Pangan dari Bapanas

Foto : istimewa
Foto : istimewa

Pasardana.id - Masyarakat yang terdampak bencana erupsi Gunung Ruang di wilayah Provinsi Sulawesi Utara telah menerima bantuan pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas).

Bantuan pangan ini disalurkan kepada 282 kepala keluarga (KK) di Desa Laingpatehi dan Desa Pumpente, Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, yang merupakan masyarakat yang terdampak langsung dari erupsi Gunung Ruang.

"Bentuk bantuan pangan yang kami salurkan sangat dibutuhkan oleh masyarakat terdampak bencana berupa minyak goreng, ikan tuna kaleng, sarden ikan, kornet sapi, mie telur, gula pasir, dan lainnya," kata Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi dalam keterangan di Jakarta, Minggu, (23/6).

Disampaikan Arief, pangan merupakan kebutuhan dasar yang mesti terpenuhi dan tak bisa ditunda-tunda.

Kata dia, terjadinya bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan gunung meletus menjadi perhatian pemerintah, terutama pada aspek pangan.

"Sebab, pangan itu kan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi dan tidak bisa ditunda. Karena itu, kami mendorong intervensi bantuan pangan kepada masyarakat terdampak bencana melalui aksi kesiapsiagaan krisis pangan," ujar Arief.

Arief menilai, langkah aksi kesiapsiagaan krisis pangan merupakan salah satu tugas fungsi Badan Pangan Nasional sesuai Perpres Nomor 66 Tahun 2021 yaitu pengendalian kerawanan pangan dan penyaluran bantuan pangan untuk masyarakat berpendapatan rendah dan terdampak bencana.

"Presiden menegaskan, bahwa salah satu aspek yang harus menjadi perhatian adalah ketercukupan logistik harian bagi masyarakat terdampak (bencana)," ucap Arief.

Aksi kesiapsiagaan krisis pangan ini telah dilakukan pada Kamis (20/6) di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.

Lebih lanjut Arief mengatakan, langkah aksi kesiapsiagaan pangan tidak akan berhenti di satu lokasi saja, namun dalam beberapa hari ke depan tim Badan Pangan Nasional bersinergi dengan pemerintah daerah, dinas pangan, BPBD, serta pihak terkait lainnya juga akan menyalurkan bantuan pangan.

"Seperti untuk masyarakat terdampak bencana di dua lokasi yaitu di Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan yang mengalami bencana banjir dan tanah longsor serta di Kabupaten Agam Sumatera Barat yang mengalami bencana banjir lahar dingin," ujar Arief.

Selain bantuan masyarakat terdampak bencana, lanjut Arief, Bapanas juga menggencarkan intervensi bantuan pengendalian kerawanan pangan yang pada tahun 2024 menyasar 20 kabupaten/kota dari delapan provinsi.

Daerah itu sebagai lokus (lokasi fokus) intervensi berdasarkan indikator Prevalence of Undernourishment (PoU) dan daerah rentan rawan pangan Prioritas 2-3 pada Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (Food Security and Vulnerability Atlas/FSVA) Nasional Tahun 2023.

"Melalui intervensi pengendalian tersebut serta program lainnya yang bersinergi dengan seluruh stakeholder pangan, jumlah daerah rentan rawan pangan semakin menurun dan berdasarkan target FSVA menjadi 62 kabupaten/kota pada tahun 2024 ini," tukasnya.