Rugi Kurs Tekan Laba PWON 44 Persen di Kuartal I/2024
Pasardana.id - PT Pakuwon Jati Tbk (IDX: PWON) mencatatkan laba bersih sebesar Rp330,91 miliar sepanjang tiga bulan pertama tahun 2024, atau longsor 44,5 persen dibanding periode sama tahun 2023 yang mencapai Rp595,38 miliar.
Dampaknya, laba per saham dasar melorot ke level Rp6,87 per lembar pada akhir Maret 2024. Sedangkan akhir Maret 2023 berada di level Rp12,36 per helai.
Padahal, Presiden Direktur PWON, Alexander Stefanus Ridwan Suhendra melaporkan pendapatan sebesar Rp1,53 triliun pada kuartal I 2024.
Hasil itu tumbuh 10,8 persen dibanding kuartal I 2023 yang terbilang Rp1,384 triliun.
Penopangnya, pendapatan sewa ruangan tumbuh 14,3 persen secara tahunan menjadi Rp502,41 miliar pada kuartal I 2024.
Senada, pendapatan hotel meningkat 11,9 persen secara tahunan menjadi Rp272,68 miliar.
Lalu, penjualan kondominium dan kantor naik 16,2 persen secara tahunan menjadi Rp186,36 miliar.
Selanjutnya, pendapatan jasa pemeliharaan tumbuh 3,4 persen secara tahunan menjadi Rp211,22 miliar.
Berikutnya, pendapatan usaha lainnya meningkat 9,4 persen secara tahunan menjadi Rp196,8 miliar.
Demikian juga dengan penjualan tanah dan bangunan yang merambat 2,1 persen secara tahunan menjadi Rp143,01 miliar.
Walau beban pokok pendapatan membengkak 6,4 persen secara tahunan menjadi Rp678,85 miliar pada kuartal I 2024.
Tapi laba kotor tetap tumbuh 13,9 persen secara tahunan menjadi Rp851,51 miliar.
Namun laba sebelum pajak terpangkas 36,2 persen secara tahunan menjadi Rp422,57 miliar pada kuartal I 2024.
Salah satu pos penekannya, kerugian nilai selisi mata uang asing sedalam Rp127,79 miliar pada kuartal I 2024.
Berbalik dibanding kuartal I 2023 yang membukukan keuntungan kurs senilai Rp187,25 miliar.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan kuartal I 2024 tanpa audit PWON yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (7/5/2024).
Sementara itu, jumlah kewajiban bertambah 2,9 persen dibanding akhir tahun 2023 menjadi Rp10,209 triliun pada akhir Maret 2024.
Pada sisi lain, total ekuitas meningkat 1,7 persen dibanding akhir tahun 2023 menjadi Rp23,184 triliun pada akhir kuartal I 2024.