ANALIS MARKET (11/10/2024) : IHSG Diperkirakan Cenderung Tertekan
Pasardana.id - Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, Pada perdagangan kemarin (10/10), IHSG ditutup melemah -21,20 poin (-0,28%) ke level 7.480,08.
Pelemahan IHSG tidak lepas dari berlanjutnya aksi jual investor asing sebesar Rp766,93 miliar (regular market).
Kemudian, nilai tukar Rupiah terdepresiasi -0,33% terhadap dollar AS menjadi Rp15.658 (JISDOR).
Dari eksternal, investor telah mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga Fed yang agresif setelah laporan pekerjaan AS yang kuat.
Investor saat ini melihat sekitar 83% kemungkinan bahwa Fed akan memberikan pemotongan 25 bps di bulan November.
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup melemah, tercermin dari DJIA (-0,14%), S&P 500 (-0,21%), & Nasdaq (-0,24%).
Saham-saham AS ditutup sedikit lebih rendah pada hari Kamis menyusul laporan inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan, menambah ketidakpastian mengenai keputusan suku bunga Federal Reserve yang akan datang pada bulan November.
Indeks harga konsumen naik 0,2% di bulan September, melampaui ekspektasi.
Kemudian, inflasi tahunan AS sebesar 2,4% (Sep-24), lebih tinggi dari ekspektasi market yang sebesar 2,3%.
Terlepas dari data inflasi, para pejabat Fed tetap terpecah tentang apakah akan melanjutkan pemotongan suku bunga secara agresif atau cenderung menahannya.
Selain itu, klaim pengangguran awal mengejutkan pada sisi positifnya, mencapai level tertinggi baru 14 bulan di 258 ribu.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Jumat (11/10).

