Waskita Beton Procast Sebut JPM di Dukuh Atas Bakal Segera Rampung

Foto : istimewa
Foto : istimewa

Pasardana.id - PT Waskita Beton Precast Tbk (IDX: WSBP) mengungkapkan, proyek pembangunan Jembatan Penyebrangan Multiguna (JPM) yang berlokasi di Dukuh Atas sekaligus revitalisasi Stasiun Commuterline Sudirman bakal segera rampung.

Dimana, progress konstruksi proyek dengan nilai kontrak sekitar Rp 167,1 miliar itu telah mencapai 91,28 persen.

"WSBP menargetkan proyek ini selesai pada triwulan III tahun 2023. Hingga saat ini, progress konstruksi, total 3 zona pada Proyek JPM progress-nya sekitar 91,28 persen. Untuk zona 1 dan zona 2 sudah rampung, dan zona 3 masih dalam proses penyelesaian,” ujar Vice President of Corporate Secretary WSBP, Fandy Dewanto melalui keterangannya, Selasa (15/8).

Disampaikan Fandy, proyek ini dikerjakan WSBP yang tergabung dalam Kerja Sama Operasional (KSO) Waskita dan Vision First.

Proyek infrastruktur ini merupakan bagian dari pengembangan kawasan berorientasi transit (Transit Oriented Development/TOD) pertama di Jakarta, yaitu Kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat.

Dia menjelaskan, jembatan sepanjang sekitar 250 meter tersebut akan menghubungkan akses penumpang LRT Jabodebek, KAI Commuter Line, dan Transjakarta.

Hadirnya jembatan penyeberangan multiguna ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan, kemudahahan, dan keamanan bagi para pengguna transportasi publik untuk mengakses kawasan.

Hal tersebut akan mendorong peningkatan penggunaan transportasi publik oleh masyarakat sebagai sarana mobilitas sehari-hari.

WSBP telah berkontribusi terhadap upaya perubahan gaya hidup masyarakat urban Jakarta,” ucapnya.

Lebih lanjut Fandy menjelaskan, meskipun disebut jembatan, JPM ini didesain dengan fungsi pendukung berupa area pertokoan dan juga sebagai spot wisata baru.

Jembatan dilengkapi dengan akses sepeda dengan disediakannya ramp yang memudahkan pesepeda untuk mengakses jembatan dan melanjutkan perjalanan menggunakan moda transportasi kereta.

Dalam pelaksanaan proyek dengan jenis design and build ini, WSBP menjadi kontraktor pelaksana dengan pekerjaan utama mencakup jasa terintegrasi melingkupi perijinan, Detail Engineering Design, jasa konstruksi, instalasi, struktur, arsitektur, dan mekanikal elektrikal.

Dengan nilai kontrak mencapai sekitar Rp167,1 miliar, bagi WSBP, ini bukan sekadar proyek membangun infrastruktur.

Pembangunan jembatan yang memiliki tinggi sekitar 18,4 meter dari permukaan tanah ini dimulai sejak Desember 2021.

Di mana terbagi dalam 3 zona, yaitu Zona 1 (Sisi Waduk Setiabudi, Bangunan 3 lantai), Zona 2 (Jembatan Jl. Galunggung dan Jembatan Banjir Kanal), dan Zona 3 (Sisi Rel Kereta Stasiun Sudirman, Bangunan 2 lantai).

Fandy menjelaskan, proses pekerjaan yang berlangsung didukung oleh peralatan angkat berkapasitas tinggi dengan teknologi terbaru, sehingga dapat melakukan pengangkatan material berat dengan jangkauan yang jauh namun tetap aman, dengan segala aspek mulai dari perencanaan sampai dengan eksekusi dilakukan dengan cermat dan hati-hati.

“Keberhasilan perusahaan dalam membangun JPM tentunya didukung oleh tenaga yang berpengalaman di bidangnya, vendor-vendor spesialis yang berpengalaman, dan menerapkan sistem kendali mutu sesuai pedoman ISO,” tegasnya.