Tegas, Menteri PUPR Ingatkan Jangan Main-Main Dengan Uang Negara
Pasardana.id - Menteri PUPR, Basuki Hadimulyono mengingatkan jajarannya untuk selalu berhati-hati dan tidak main-main dengan uang negara, terutama dalam pengadaan barang dan jasa.
Dalam melakukan tender, dia mengimbau untuk selalu mengutamakan produk dalam negeri dan jangan sembarangan impor.
"Kita perlu lebih serius lagi untuk percepatan pembangunan, bukan hanya infrastruktur fisik tapi juga tata kelolanya. Dibutuhkan kreativitas dan inovasi berani serta semangat yang sama dari semua jajaran untuk melaksanakan amanah ini," pesan Menteri Basuki pada Rapat Kerja Kementeri PUPR membahas Evaluasi Paruh Waktu (Mid-Term Review), tepatnya, Pelaksanaan Kegiatan Tahun Anggaran (TA) 2023 yang dikutip dari siaran pers Kementerian PUPR, Selasa (4/7).
Dalam paparannya, Menteri Basuki mengungkapkan, tercatat dari 7.564 paket pekerjaan pada TA 2023, sebanyak 4.774 paket sudah terkontrak. Sedangkan 2.790 paket belum terkontrak.
Pada kesempatan yang sama, Sekjen PUPR, Mohamad Zaenal Fatah menjelaskan, seputar program padat karya.
Untuk program padat karya direncanakan alokasi anggarannya sebesar Rp 15,07 triliun dengan target serapan 785.000 tenaga kerja, dimana saat ini sudah terealisasi Rp 6,37 triliun atau 288.182 tenaga kerja.
"Masih perlu kita percepat pelaksanaannya, khususnya agar bisa membantu produktivitas masyarakat pedesaan," katanya.
Sedangkan dari segi pengawasan, semua pimpinan unit organisasi diimbau untuk mempercepat tindak lanjut terhadap rekomendasi hasil audit/pemeriksaan yang telah dilakukan oleh Inspektorat Jenderal, BPKP, dan BPK.
Sebagai informasi, Kementerian PUPR mendapatkan pagu indikatif tahun anggaran 2024 sebesar Rp 128,15 triliun.
Dimana, pelaksanaan program belanja infrastruktur TA 2024 fokus pada penyelesaian pekerjaan konstruksi lintas tahun anggaran (Multi Years Contract), serta mengoptimalkan infastruktur yang sudah terbangun melalui pendekatan Operasi, Pemeliharaan, Optimalisasi, dan Rehabilitasi (OPOR), dan Direktif Presiden.

