ANALIS MARKET (07/6/2023) : IHSG Masih Trend Bearish

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, secara teknikal analis, IHSG masih dalam trend bearish, selama di bawah 6.815.

Kemarin (06/6), IHSG closing di level 6.618, di bawah 5 day MA (6.640).

Indikator MACD bearish, Stochastic oversold, candle inverted hammer.

Investor asing mencatatkan Net Foreign Buy sebesar Rp 200,46 miliar.

Dalam sepekan, tercatat Net Foreign Buy sebesar Rp 2,11 triliun dan Net Foreign Buy Rp 21,32 triliun (ytd).

“Level resistance berada 6.662/6.715 dengan support 6.601/6.566,” ujar Maxi Liesyaputra, Retail Analyst BNI Sekuritas, dalam riset Rabu (07/6).

Pada Selasa (06/6), bursa di kawasan regional Asia Pasifik mengalami pergerakan yang beragam setelah pada malam sebelumnya bursa AS mencatat koreksi.

Nikkei dan Kospi naik cukup signifikan sementara di sisi lain bursa Australia (S&P/ASX 200 dan All Ordinaries) terkoreksi lebih dari 1%.

Reserve Bank of Australia (RBA) memutuskan kenaikan suku bunga sebesar 25 bp menjadi 4,1%, di atas ekspektasi.

Hari ini (07/6), Indonesia akan mengumumkan cadangan devisa per Mei 2023.

Sementara itu, pada Selasa (06/6) indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat tipis sebesar 0,03%, begitu juga dengan S&P 500 yang menguat sebesar 0,24%, sementara indeks Nasdaq naik sebesar 0,36%.

Dow Jones naik tipis seiring dengan penurunan lebih dari 2% pada saham Merck dan UnitedHealth yang memberikan tekanan pada rata-rata saham blue-chip.

Nanti malam, AS akan mengumumkan neraca perdagangan per April 2023 serta Kanada akan memutuskan suku bunga.

Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, riset BNI Sekuritas menyebut beberapa saham yang bisa menjadi pilihan pelaku pasar diperdagangan Rabu (7/6), yaitu; PGAS, UNVR, BBTN, dan MAPI.