Kurangi Beban Utang, Emiten Grup Rajawali Ini Jual 5 Anak Usaha Beraset Rp1,8 Triliun
Pasardana.id – PT Eagle High Plantations Tbk (IDX: BWPT) telah menjual seluruh sahamnya di lima anak usaha dibidang perkebunan sawit kepada PT Nova Anugerah Abadi pada tanggal 9 Juni 2023.
Mengutip keterangan resmi emiten perkebunan anak usaha PT Rajawali Capital Internasional pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (10/6/2023) bahwa pembeli 5 anak usaha tersebut tidak terafiliasi.
Dijelaskan, transaksi ini memperkuat arus kas dan mengurangi kewajiban utang Bank yang memberikan dampak positif terhadap kelangsungan usaha ke arah yang lebih baik lagi.
“Kegiatan operasional dan financial Perseroan akan lebih efektif dan efisien,” tulis manajemen BWPT.
Jika mengacu laporan keuangan kuartal 1 2023, BWPT melaporkan memegang 95 persen kepemilikan saham pada PT. Arrtu Plantation (APN). Anak usaha yang bergerak dibidang kelapa sawit itu, beraset Rp870,1 miliar.
Lalu, BWPT memegang 95 persen saham PT. Arrtu Agro Nusantara (AAN) dengan total aset Rp287,22 miliar.
Berikutnya, BWPT melaporkan memegang 95 persen saham PT. Arrtu Borneo Perkebunan (ABP), dengan total aset Rp229,07 miliar.
Selanjutnya, BWPT melaporan memegang 95 persen saham pada PT. Arrtu Energie Resourses (AER), dengan jumlah aset Rp177,68 miliar.
Terakhir, BWPT melaporkan mengempit 99 persen saham PT. Mandiri Kapital Jaya (MKJ), dengan total aset Rp311,49 miliar.
Dalam laporan keuagan itu juga disebutkan, BWPT memiliki utang bank jangka pendek sebesar Rp442,1 miliar, utang jangka pendek kepada Lembaga keuangan Rp353,56 miliar dan ditambah utang bank yang akan jatuh tempo dalam 1 tahun sebesar Rp729,8 miliar.
Adapun utang bank jangka panjang mencapai Rp3,885 triliun.
Sayangnya, BWPT hanya mencatatkan kas dan setara kas Rp40.327 miliar pada akhir Maret 2023.
Sehingga, BWPT menulis aset tidak lancar untuk dijual sebesar Rp1,87 triliun.
Juga diterangkan, pemodal telah menyetujui untuk menjual anak perusahaan, yaitu AAN, ABP, AER, APN dan MKJ kepada pihak ketiga.

