Indeks Kospi Turun 0,18 Persen

foto: istimewa

Pasardana.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, turun 4,52 poin, atau sekitar 0,18 persen, pada Senin (3/4/2023), menjadi 2.472,34.

Volume perdagangan moderat mencapai 801,73 juta saham senilai 11,16 triliun won atau sekitar US$8,5 miliar, dengan saham yang naik melampaui yang turun 510 berbanding 370.

Angka indeks turun setelah Arab Saudi dan negara-negara anggota OPEC+ lainnya mengumumkan pemangkasan produksi sehingga kekhawatiran inflasi mencuat.

“Harga minyak dunia naik dipicu pengumuman pemangkasan produksi OPEC+, akibatnya kekhawatiran inflasi mencuat. Investor asing dan institusi melakukan penjualan saham sehingga indeks Kospi turun,” jelas Park Hee-Cheol, analis Mirae Asset Securities, seperti dikutip Yonhap News.  

Investor asing dan institusi total melepas saham senilai 495 miliar won, sedangkan investor ritel meraup saham senilai 479 miliar won.

Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing merosot 1,4 persen dan 1,6 persen. Saham perusahaan otomotif Hyundai Motor dan maskapai penerbangan Korean Air masing-masing turun 0,5 persen dan 0,2 persen.

Saham perusahaan minyak SK Innovation dan S-Oil masing-masing meningkat 0,4 persen dan 2,6 persen. Saham perusahaan baja POSCO Holdings melambung 6,5 persen.

Nilai tukar won melemah terhadap dolar AS, turun 14,6 won menjadi 1.316,5 won per dolar AS.

Secara umum bursa saham Asia diliputi sentimen negatif hari ini, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,4 persen.

Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia naik 45,20 poin, atau sekitar 0,63 persen, menjadi 7.223. Di Asia Tenggara, indeks utama perdagangan saham Bursa Singapura, Indonesia, Malaysia, Vietnam, dan Filipina menguat, sedangkan Bursa Thailand melemah.

Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, naik 23,54 poin, atau sekitar 0,72 persen, menjadi 3.296,40. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong berakhir datar dengan pergerakan naik hanya 9,07 poin menjadi 20.409,18.