Bergerak Dinamis, Para Aset Manajemen Justru Lakukan Aksi Beli GOTO

foto : ilustrasi (ist)
foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Sejumlah perusahaan aset manajemen pengelola reksa dana tercatat menambah kepemilikan atas saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (IDX: GOTO) terutama pada saat saham emiten teknologi itu bergerak dinamis.

Selama periode Januari-Maret 2023, data kepemilikan saham GOTO per 31 Maret 2023 mencatat, jumlah reksa dana yang menjadikan saham GoTo sebagai portopolio investasi bertambah 14 produk menjadi 173 produk dari berbagai perusahaan aset manajemen.

Jumlah saham yang dimiliki reksa dana ini mencapai 23,18 miliar lembar saham atau 1,95 persen.

Pada 31 Desember 2022, jumlah reksa dana yang berinvestasi di saham GOTO sebanyak 159 produk dengan portopolio saham GOTO sebanyak 22,66 miliar saham atau 1,91 persen.

"Banyak investor yang menghitung harga saham GOTO saat ini sangat menarik untuk diakumulasi. Apalagi saham ini juga masuk LQ 45 sebagai salah satu indeks saham yang jadi acuan investor institusi seperti perusahaan aset manajemen. Selain aspek fundamental, tentunya keputusan perusahaan aset manajemen mengakulumasi saham GOTO juga karena posisi strategis GOTO dalam perhitungan indeks itu," jelas Reza Fahmi Riawan, Senior Vice President, Head Of Retail, Product Research & Distribution Division Henan Putihrai Asset Management di Jakarta, Senin (10/4).

Reza menilai, secara valuasi, diskon atas saham GOTO juga semakin mengecil.

Dengan rentang harga saat ini dikisaran Rp 100-110 per saham, diskon terhadap valuasi saham GOTO semakin terbatas.

Mengecilnya diskon harga saham, membuat ruang terjadinya penguatan terhadap saham ini semakin terbuka.

Apalagi secara fundamental, kinerja GoTo juga semakin terukur.

“Kalo dilihat kerugian riil bisnis GoTo secara kuartalan terus menurun. Manajemen juga sangat optimis untuk mempercepat pencapaian EBITDA positif akhir tahun ini. Faktor-faktor itu membuat kepercayaan investor, termasuk pengelola reksa dana semakin bertambah besar,” ujar Reza.

Pada tahun 2022,  pendapatan bersih GoTo melesat 120 persen menjadi Rp 11,3 triliun dibandingkan tahun 2021 yang tercatat sebesar Rp 5,2 triliun.

Sementara pendapatan bruto juga naik 35 persen menjadi Rp 22,9 triliun dari tahun sebelumnya tercatat sebesar Rp 17 triliun.

Direktur Utama GoTo,  Andre Soelistyo menjelaskan, pada kuartal IV 2022, GoTo mencatatkan kinerja yang tumbuh 18 persen dari periode yang sama pada 2021.

Secara kuartalan, capaian ini berada di dalam pedoman kinerja yang ditetapkan pada kuartal III 2022.

Begitu pula dengan pendapatan bruto kuartal 2022 dan margin kontribusi juga berada di batas atas pedoman.

GoTo menutup tahun 2022 dengan EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) yang disesuaikan tumbuh sebesar 52 persen pada kuartal IV-2022 menjadi minus Rp3,1 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya minus Rp6,5 triliun.

Menurut Andre, peningkatan kinerja perusahaan di kuartal keempat menegaskan kemajuan pesat dalam percepatan langkah menuju profitabilitas.

Dengan mempertajam fokus mendorong monetisasi bagi pelanggan setia, pertumbuhan pendapatan tetap tercapai di tengah implementasi strategi pengurangan insentif serta pemasaran produk.

"Langkah tersebut beserta kedisiplinan dalam pengelolaan beban dan pendekatan layanan yang terukur, merupakan pendorong percepatan profitabilitas perseroan,” kata Andre dalam rilis resmi perusahaan (20/03/2023).

Lebih lanjut Reza menilai, pergerakan harga saham GOTO di bursa masih akan dinamis menyusul akan datangnya hari Raya Lebaran.

Pada saat musim libur panjang bursa seperti ini para investor, terutama institusi akan cenderung berhati-hati dalam mengakumulasi saham.

Namun ia melihat, dengan harga saham GoTo saat ini, para investor ritel memiliki peluang untuk meraih potensi keuntungan investasi yang lebih besar.

“Pemegang saham ritel lebih dinamis dalam melakukan investasi saham. Karena itu saham GOTO menjadi sangat menarik, mengingat likuiditasnya besar dan prospek bisnisnya juga terlihat semakin membaik. Momen puasa dan Lebaran bisa menjadi sumber pendapatan bagi bisnis E-Commerce dan Finansial seperti Tokopedia dan GoTo Finansial,” tandas Reza.