Pertumbuhan PDB Diproyeksi Moderat, Inflasi Tetap Stabil
Pasardana.id - Perusahaan jasa keuangan global terkemuka, J.P. Morgan memperkirakan, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia akan moderat pada tahun 2023, setelah mencatatkan pertumbuhan yang kuat sebesar 5,3 persen pada tahun 2022.
Hal ini disebabkan oleh adanya normalisasi harga komoditas – terutama batu bara, yang merupakan pendorong utama ekspor negara – ditambah dengan adanya terpaan faktor global eksternal yang cukup menantang.
Meskipun demikian, perusahaan memperkirakan konsumsi domestik Indonesia yang tangguh akan memberikan penyangga defensif yang akan membantu negara ini relatif kebal terhadap risiko resesi.
Sementara itu, neraca transaksi perdagangan Indonesia diperkirakan akan sedikit defisit tipis sebesar 0,4 persen dari PDB (US$5,3 miliar) tahun ini.
“Hal ini disebabkan adanya pembalikan sebagian dari guncangan terhadap persyaratan perdagangan dari tahun lalu dan defisit dalam sektor jasa yang relatif kaku. Penerimaan pariwisata diperkirakan akan kembali normal, sedangkan peningkatan impor bisnis dan jasa keuangan diperkirakan akan memperlambat dan menormalisasikan defisit–yang mungkin kasat mata–bisa kembali ke tingkat sebelum COVID,” kata Gioshia Ralie, Senior Country Officer J.P. Morgan Indonesia dalam keterangan pers, Kamis (02/3).
Dengan adanya kemungkinan inflasi yang tetap stabil, perusahaan jasa keuangan global terkemuka itu juga memperkirakan, Bank Indonesia akan mempertahankan tingkat kebijakan moneter saat ini stabil di level 5,75 persen sepanjang tahun.

