Utang Luar Negeri Terus Turun, Tersisa 29,3 Persen dari PDB

foto: dok Bank Indon.esia

Pasardana.id - Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan II 2023 tercatat sebesar US$396,3 miliar.

Jumlah itu turun 1,71% dari posisi triwulan I 2023 US$403,2 miliar.

"Dengan perkembangan tersebut, ULN Indonesia secara tahunan mengalami kontraksi pertumbuhan 1,4% (yoy), melanjutkan kontraksi pada triwulan sebelumnya sebesar 1,9% (yoy)," tulis Bank Indonesia, Selasa (15/8/2023).

Bank Indonesia mengatakan, kontraksi pertumbuhan ULN ini terutama bersumber dari penurunan ULN sektor swasta.

Secara rinci, ULN pemerintah menurun dibandingkan dengan triwulan lalu. 

Nilainya US$192,5 miliar. Penurunan posisi ULN pemerintah secara triwulanan disebabkan oleh pembayaran neto pinjaman luar negeri dan global bond yang jatuh tempo.

Menurut Bank Indonesia, posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,8% dari total ULN pemerintah.

Sementara itu, ULN swasta juga menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Nilainya US$194,4 miliar.

"ULN swasta juga tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 75,4% terhadap total ULN swasta," kata Bank Indonesia menambahkan.

Struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

ULN Indonesia pada triwulan II 2023 tetap terkendali, tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang turun menjadi 29,3% dibandingkan dengan rasio pada triwulan sebelumnya sebesar 30,1%.

Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh dominasi ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 87,7% dari total ULN.

Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan, dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian.