ANALIS MARKET (10/3/2023) : IHSG Diperkirakan Cenderung Tertekan
Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (09/3), IHSG ditutup menguat 23,43 poin (+0,35%) ke level 6.799,80.
IHSG kembali melanjutkan kenaikan didorong menguatnya mayoritas saham-saham big cap.
Di saat yang sama, kinerja penjualan eceran secara tahunan Indonesia diprakirakan meningkat pada Februari 2023.
Hal tersebut tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Februari 2023 sebesar 205,2, atau tumbuh 2,6% (yoy), lebih baik dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang berada pada fase kontraksi.
Dari eksternal, inflasi China (Feb-23) tercatat 1% yoy, turun dari inflasi 2,1% yoy (Jan-23), sekaligus menjadi laju paling lambat sejak Februari 2022.
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup melemah, tercermin dari DJIA (-1,66%), S&P 500 (-1,84%), dan Nasdaq (-2,05%).
Investor terus menimbang komentar hawkish Ketua The Fed, Jerome Powell minggu ini yang menyatakan bahwa tanda-tanda ekonomi yang lebih panas dari awal tahun menjamin kenaikan suku bunga yang lebih cepat, mendorong investor untuk percaya bahwa kenaikan suku bunga 50 bps dapat dikunci di bulan ini jika laporan pekerjaan hari Jumat dan CPI minggu depan tetap memanas.
Dari sisi perusahaan, JPMorgan (-5,4%), Bank of America (-6,1%), dan Wells Fargo (-6,1%) terkoreksi dalam.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Jumat (10/3).

